Teatrikal Kepahlawanan Merebut Ruang Kota
Abad.id - Sebuah atraksi alternatif bagi warga Kota Surabaya di Plataran Balai Pemuda, Surabaya, telah diperkenalkan pada Sabtu malam minggu, 10 Desember 2023. Yakni sebuah tontonan yang sarat nilai sejarah kepahlawanan di lokasi bersejarah Balai Pemuda. Nama "Pemuda" yang disematkan pada gedung yang dibangun pada 1907 ini menyandang sejarah kepahlawanan arek arek Suroboyo. Yaitu pernah dipakainya Gedung Putih Surabaya ini sebagai markas Pemuda Republik Indonesia (PRI).
Plataran Balai Pemuda menjadi panggung terbuka
Kini, sejak selesai direnovasinya Gedung ini, Balai Pemuda semakin menjadi titik berkumpulnya warga dalam mencari hiburan yang murah meriah dan bersantai ria. Beragam pameran dan gelaran seni telah meramaikan komplek Balai Pemuda selama ini.
Semalam kolaborasi pegiat re-enactment (pereka ulang sejarah) yang tergabung dalam Re-enactor Djawa Timoer bersama Begandring Soerabaia menawarkan gagasan segar yang dikemas dalam serangkaian kegiatan untuk meramaikna event Road to Gala Premier Film "Soera ing Baja". Gagasan ini adalah pertunjukan teatrikal perjuangan Surabaya.
Pada pertunjukan teatrikal, yang sifatnya uji coba pada Sabtu malam itu, menampilkan cerita "Komando Keramat Gubernur Soerjo" menjelang pecah pertempuran Surabaya 10 November 1945. Karenanya di arena teatrikal dipasang sebuah radio bekupon yang umum keberadaannya di Surabaya kala itu.
Behind the Scene adegan mendengarkan siaran radio dari Radio Bekupon
Radio bekupon adalah sebuah radio penerima yang bentuknya (casingnya) dibuat seperti bekupon (kandang merpati) dan dipasang di tempat tempat strategis di kota Surabaya. Bekupon sendiri menjadi bagian dari kebiasaan warga Surabaya yang gemar memelihara burung merpati.
Penempatan radio penerima, yang bentuknya seperti kandang burung dara di tempat-tempat strategis di kampung dan di pinggir jalan untuk memudahkan publik berkumpul dan mendapatkan informasi sehingga secara komunal sekali siar banyak yang menerima pesan. Tentu pesan pesan kemerdekaan yang dikumandangkan oleh tokoh tokoh Surabaya seperti Bung Tomo dan Gubernur Soerjo.
Menurut Achmad Zaki Yamani, teaterikal manager dari Begandring Soerabaia, pergelaran pada sabtu malam (10/12/22) masih bersifat penjajagan, survey nyata dan uji coba.
"Dengan uji coba iki kita bisa memperhitungkan aksi aksi teatrikal nantinya. Misalnya apakah kita akan menggunakan petasan atau tidak, lalu bagaimana mengarahkan kembang api di arena yang berlantai datar dan lingkungan yang terkurung gedung-gedung. Jangan sampai efek-efek pertunjukan merusak lingkungan", terang Zaki pada usai uji coba teaterikal itu.
Sementara itu Rina dari Disbudporapar yang malam itu berada di lokasi dan menyaksikan jalannya acara mengatakan bahwa pertunjukan teatrikal di lingkungan bersejarah, Balai Pemuda, sangat tepat sebagai sarana penyampai pesan pesan cerita kepahlawanan. Kegiatan positif yang sesuai dengan semangat kepahlawanan ini layak menjadi sajian hiburan bagi warga kota Surabaya.
Maka, berangkat dari uji coba ini dapat dipetakan apa yang perlu diperhatikan sebagai tontonan dan tuntunan bagi warga baik dari dalam maupun luar kota. Ajang publik dengan atraksi yang ada harus benar benar dapat mengisi ruang kota yang memberi manfaat.
Atraksi teaterikal kepahlawanan di Plataran Balai Pemuda bisa menjadi agenda pariwisata kota Surabaya pada Sabtu malam minggu.
"Kami akan menyusun jadwal dan scenario setiap cerita yang akan dipersembahkan dengan efek efek pendukung yang menyertainya", tambah Zaki yang juga sebagai Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan Begandring Soerabaia.
Usai pertunjukan pihak pihak yang selama ini berkolaborasi dalam Event Road to Gala Premiere Film Soera ing Baja menyatakan sepakat untuk menyajikan pertunjukan publik bertema sejarah kepahlawanan di Balai Pemuda.
"Saya dan kawan kawan TVRI Jatim akan mendukung kegiatan kegiatan perekaman baik untuk materi pertunjukan maupun perekaman atraksi nya sendiri", ujar Andre Ari Sotta.
Kegiatan kolaboratif ini juga mendapat apresiasi dari dosen sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rojil Bayu Aji yang malam itu juga datang dan menonton atraksi teatrikal.
"Kami akan ajak para mahasiswa Unesa untuk bersama sama meramaikan atraksi yang edukatif ini", ujar Rojil.
Menurutnya, kegiatan ini cocok bagi mahasiswa sejarah karena para mahasiswa bisa mendapatkan pesan dan pelajaran sejarah tidak hanya sekedar sebagai penonton, tapi juga sekaligus ikut berperan dalam teaterikal.
Sementara itu, Kuncarsono sebagai salah satu pendiri Begandring Soerabaia juga langsung menyatakan sikap untuk menggarap teatrikal, bahwa komunitas sejarah ini terbuka bagi siapaun untuk bersama-sama belajar sejarah.
"Komunitas Begandring Soerabaia memberi peluang dan kesempatan bagi mereka untuk belajar sejarah dengan cara ikut terlibat dalam aksi dan kegiatan komunitas. Di sini, di komunitas ini, menjadi panggung ekspresi bagi kawan kawan dalam berbagi", kata Kuncarsono.
Dari pengamatan lapangan terhadap jalannya teatrikal yang mengambil judul Komando Keramat Gubernur Soerjo, penonton berjubel memenuhi Plataran Balai Pemuda dengan tertib dan peratur. Mereka membentuk formasi lingkaran dan duduk di tepian luasan plataran. Diduga ada ribuan pengunjung di Balai Pemuda pada Sabtu, 10 Desember 2022 lalu. (Nanang)