images/images-1675860433.png
Tokoh

Bob Marley, Menghisap Ganja Bersama Tuhan

Pulung Ciptoaji

Feb 09, 2023

1352 views

24 Comments

Save

Bob Marley, saat berada dalam acara Reggae Sunsplash festival di Montego Bay, Jamaika, 1979. Keluarga Bob Marley meluncurkan 'Marley Natural' yang digunakan dalam produk-produk lotion ganja, krim, dan sejumlah aksesoris. Denis O'Regan/Getty Images

 

 

abad.id-Lagu No Woman, No Cry: My Life With Bob Marley, Bob Marley mendedikasikan untuk Vincent Ford atau kerap dipanggil Tata. Ini cara Marley menghormati sahabat karena sudah berkontribusi banyak terhadap kehidupan Marley.  Sejak No Woman, No Cry dirilis, langsung berhasil mendapatkan sertifikasi platinum di Inggris. Serta tercatat mendapatkan Brit Certified Silver Award karena menjual lebih dari 600.000 unit di Inggris Raya saja. Meman bukan hal baru bagi Marley, tetapi penghargaan ini menjadi sesuatu sangat dibanggkan dalam dunia musik.

 

Lagu yang hit dirilis pada 1974 di album Natty Dread tersebut versi single live yang direkam di Lyceum di London pada 1975 berjudul No Woman, No Cry. Makna lagu ini berhubungan dengan menjaga seseorang tetap tegak meskipun sedang masa sulit. Namun beberapa versi berasumsi liriknya memiliki arti laki-laki sedang menjauhkan perempuan dari hidupnya, untuk tidak menangis. Padahal bagi Bob, Lagu ini dimaksudkan sebagai penyemangat dan pengingat akan hal-hal yang layak untuk menjalani hidup dengan penuh semangat.

 

Saat menciptakan lagu No Woman, No Cry, Bob Marley terinspirasi dari kehidupannya. Ia mengambil pengalaman pribadinya dan mengubahnya menjadi pesan yang positif. Kala itu, Marley mengingat bahwa dirinya sedang duduk di halaman pemerintah di Trenchtown Jamaika,  sambil mengawasi orang yang tidak jujur. Ia pun menyadari bahwa banyak teman tersayangnya perlahan telah pergi meninggalkannya. Marley berharap mereka selalu diingat. Sebab sudah banyak kenangan manis daripada harus menangis. Hidup harus selalu bergerak dan berharap agar seorang perempuan tidak selalu menangis di masa sulitnya.

 

Bob Marley seorang pelopor musik reggae yang lahir pada 6 Februari 1945 di Nine Mile, Jamaika. Nama asli Robert Nesta Marley, berhasil memadukan musiknya dengan reggae, ska, rocksteady, serta gaya vokal yang khas dan lirik lagu membawa pesan perdamaian. Sebenarnya tidak hanya lagu No Woman, No Cry yang memiliki lirik kuat dan semangat untuk perubahan dengan cara Marley.

 

Bob Marley banyak menghabiskan waktunya di Jamaika dan Amerika Serikat. Sepanjang karir bermmusik, tidak hanya lagu No Woman, No Cry saja yang menggambarkan gagasan hidup Marley. Pada lagu Exsodus misalnya, Marley menggagas sebuah kebersamaan, gerakan Afrika atau gerakan kulit hitam. Exsodus yang dimaksud Marley berasal dari tanah Bablonia  yang disebut pindah menuju Rumah. Marley  sangat ingin semua bangsa kulit hitam bersatu. Saling berpegangan tangan dan saling membantu. Bagi Marley, bangsa kulit putih telah melakukan kebohongan tentang sejarah kulit hitam. Padahal yang benar Raja Sulaiman dan Raja Daud merupakan sumber insipirasi orang afrika merupakan pria berkulit hitam. Marley yakin dengan bersepakat bersatu, peradaban dunia itu bisa dimulai dari orang kulit hitam.

 

Dalam catatan Berotak Bukan Tanpa Sebab yang disusun Ade Maruf, ada kesan Marley sangat jengkel dengan  Paus di Vatikan yang menyebarkan berita salah tentang Kristus. “Jika hidup di era sekarang, kemungkinan Kristus itu seorang Rastafari,” kata Marley.

 

 

"Mereka ingin maju. Maksudku, kami mencintai Jamaika. Namun ada tanah lain yang haus dibantu yaitu Afrika". Foto dok net

 

Sangat banyak orang berfikir dan meyakini bahwa Kristus, Sulaiman, Musa dan Haile Selassie itu berkulit hitam. Munculnya sosok Kristus berkulit putih yang disebarkan oleh gereja Vatikan merupakan kesalahan besar. Sebab agama tersebut lahir dari Afrika, maka jika ada orang berfikir bahwa Kristus berkulit putih maka itu berbahaya dan hanya membuang-buang waktu. “Paus tiba di kota ini dan mengatakan, hiduplah dalam damai, hiduplah dengana begini-begitu, hiduplah dalam ketiaknya. Kau harus setuju untuk hidup dalam damai sepanjang Paus ada di sana. Tidak ada paus buatku. Tanpa Paus, kita sudah hidup dalam damai,” kata Marley.

 

Penampilan Marley terlihat berbeda jika dibandingkan superstar lain di Amerika. Memakai celana jeans denim, berambut dreadlock berhasil membangun komunitas baru Rasta. Komunitas ini sangat menginspirasi warga dunia dan kelompok kulit putih di eropa. Berbeda dengan komunitas Hipies yang terbangun tahun 60an karena persoalan politik dan aksi penolakan perang vietnam, komunitas Rasta ini muncul karena memiliki solidaritas yang sama. Yaitu menolak kemapanan yang dibangun dari kebohongan dan konspirasi.

 

 

Metode perlawanan Rasta disimbulkan Marley saat asyik melinting ganja. Padahal bagi orang Jamaika, ganja ini sudah menjadi komuditi lumrah yang mudah dikonsumsi. Marley mengaku pertama kali terlibat penggunaan ganja ketika usia remaja. Mariyuana terbaik yang pernah dihisap ketika mengadakan pertunjukan di Jamaika. “Sekarang aku merasa itulah yang terbaik yang pernah aku hisap. Aku tidak pernah mendapatkan yang seperti itu lagi, itu seperti satu satunya pohon yang ada di bumi,” kata Marley.

 

Marley menganggap ganja sebagai pengobat untuk suatu bangsa. Sekali menghisap ganja, pasti akan menyukainya. Setelah sama-sama menyukainya berarti  telah berada di jalur yang sama. Artinya telah bersatu. Berbeda dengan alkohol yang membunuh, maka ganja justru membangkitkan. Ya, ganja membuatmu hidup. Banyak terbukti orang-orang menghisap ganja umumnya paling panjang umur.  “Jika ganja adalah pengobatan  untuk sebuah bangsa dan orang-orang harus menghisapnya, maka biarkanlah,” kata Marley. (pul)

 

 

 

Artikel lainnya

Reruntuhan St Paul's College Makau Sangat Memukau

Pulung Ciptoaji

Dec 27, 2022

Surabaya Sambut Kapal Pesiar MS Viking Mars

Author Abad

Dec 20, 2022

Jugun Ianfu Dipaksa Melayani Seks 10 Orang Sehari

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022

Dari Kolaborasi ke Nominasi

Author Abad

Oct 26, 2022