images/images-1666937807.jpg
Sejarah
Budaya

Mary Quant Yakin Rok Mini Akan Semakin ke Atas

Author Abad

Oct 28, 2022

389 views

24 Comments

Save

Diantara semua pembaharuan mode, Mary membuat pusat mode Paris tidak berkutik. Semua wanita menggenakan rok mini gara Mary Quant. Gata tahun 60an ini didikte Mary dengan ramalan," rok-rok tidak bakal panjang lagi"

 

Penulis : Pulung Ciptoaji

 

abad.id. Seorang gadis muda Mary Quant sebenarnya jauh dari cantik. Tubuhnya disebut tidak teratur, antara terlalu tinggi  namun tidak terlalu gemuk juga. Namun Mary berusaha ikut arus gejolak jaman dalam berbusana untuk menutupi kurangan tubuhnya itu. Mary  ingin bergaya santai, elegan bebas dan penuh percaya diri. Ide keatifnya yang penuh revolusioer yang tiba-tiba saja membuat Paris tidak berkutik dan semuanya menggunakan rok mini gaya Mary Quant. Awalnya mode tahun 50-an itu diramal bakal tidak panjang umurya. Namun ternyata semua meleset. Rok mini masih menghiasi mode dan tidak lekang oleh jaman.

 

Sosok Mary sebenanya tidak asing di kalangan komuntas desainer di Eropa. Wanita muda ini dibesarkan di sebuah kota kecil Wales Inggris. Kedua orang tuanya guru dengan hidup sederhaa di pnggir kota. Namun keluaga ini sangat gembira dalam bekerja. “ Kadang-kadang kami hanya punya makanan sedikit sekali,” kenang Mary  tentang masa kecilnya.

 

Namun keterbatasan itu justru membuat kebebasan dan kegembiraan bagi keluarga Mary. Kebebasan pula untuk melakukan ekspresi dalam daya dan mencipta, termasuk mode pakaian. Mary  selalu bahagia jika melihat model rancangannya tidak di toko besar. Serta lebih bahagia ketika melihat para gadis berjalan jalan memakai model rancangaannya. Mary  jusru bangga jika mode yang dia rancang itu diproduksi massa oleh perusahaan mode. “ Aku ingin baju bajuku itu di jalan dan bukan di butik-butik ekslusif untuk orang-orang kaya, dan aku ingin wanita bahagia mengenakannya,” kata Mary.

 

Rok mini ciptaan Mary dapat membuat pemakainya merasa lebi muda. Foto Ist

Seperti gadis muda umumnya, Mary  bersaha langsing supaya tampak lebih menarik. Usaha dietnya berhasil, namun bagaimana dengan wajahnya?. Mary  belajar merias tetapi matanya yang besar dan hitam membuat orang lebih cepat melupakan ciri-ciri itu. Mary  berteman akrab dengan kaum muda yang berpakaian khas dan berkumoul membicarakan masalah rakyat. Pria kenalannya bernama Alexander Plunket Greene berasal dari bangsawan Inggris, langsung terperangkap dengan apa adanya Mary .

 

Dengan cepat keduanya menjadi pusat perhatian kelompok pemuda yang terkenal dengan “Chelsea Set”.  Prinsip mereka gaya hidup maju dan bebas. Prinsip ini juga terbawa pada gaya busana dan kepribadian masing masing anggotanya. Hingga pada tahun 1955, Alexander mengusulakan membuka sebuah usaha bersama Mary. Alexander membayangkan membuat konsep rumah mode yang menjual pakaian yang enak dipakai dan mencerminkan kebebasan dan flexibel.

 

Awalnya keduanya tidak pernah tahu tentang izin usaha dan syarat lain yang diberlakukan di Inggris. Yang penting asal membuat, termasuk tidak pernah memikirkan bagaimana mendapatkan bahannya. Padahal untuk mengisi sebuah butik, bahan baju harus dipesan khusus ke pedagang besar atau dibuat spesial di perusahaan tekstil. Bahkan untuk menjahit baju juga masih canggung, sehingga banyak penjahit yang enggan bekerja sama. Hanya saja usaha mereka diisi dengan semangat dan idialis besar bahwa akan tumbuh pada suatu saatnya.

 

Hingga suatu saat salah satu rancangan Mary laku keras. Dalam waktu singkat tercapai penjualan sepuluh kali lipat dari perkiraan. Butik mereka bernama Bazaar juga menjadi pusat perhatian di London.  

 

Lalu apa ciri desain yang diciptakan Mary, ternyata modenya sungguh sesuatu yang sangat ditunggu bagi kalangan muda. Karena memberi kebebasan untuk berkepribadian Houte Couture dari Paris. Dengan ciri-ciri khidmad dan menuntut. Khusus untuk kaum ibu kaya dan bukan untuk putri-putri mereka.

 

Semua bergama muda, remaja dan bebas. menunjukan jati diri yang memberi kesan pemakainya lansing. Foto Ist

 

Dengan baju karya Mary, sang ibu tadi seakan-akan kembali muda seperti berumur 20 tahunan. Roknya begitu pendek, sehingga si pemakai harus duduk secara khusus jika mengenakannya. Sedangakn bagi wanita tua pasti akan segan untuk mengenakannya. Mary  menambahkan dengan Maillot, sejenis kaus kaki pembalut dari tungkai ke tubuh. Sehingga si pemakai bisa leluasa duduk secara santai.

 

Kreasi Mary  ini benar benar membangkitkan citra bahwa si pemakai itu kuat, berotot, langsing, muda, remaja dan kebebasan. “Aksen mode counture itu terletak pada tekanan pemakaian pinggang ke bawah dan bukan pada payudara, jika payudara kecil maka si pemakai rok mini ini akan tertutupi kekurangannya dengan menjadi langsing” tambah Mary .

 

Kesan muda dengan pakaian bergaya khusus, musik khusus, cara hidup yang penuh warna telah menghiasi wajah sosial anak muda masa tahun 1950an. Jika sebelumnya orang dewasa yang menenukan sebuah keinginan mode, kini sebaliknya orang muda yang punya pilihan untuk begaya. Demikian pula antara Mary  dan Alexander, berkat sukses dengan rok mini ini membuat Bazaar membuka cabang dimana-mana. Omset mereka mencapai jutaan. Mereka bekerja dan menciptakan ide selama bertahun-tahun. Setidaknya ada 20 desain Mary  yang sangat sukses dan menggemparkan peradaban berbusana. (pul)

 

 

Artikel lainnya

Reruntuhan St Paul's College Makau Sangat Memukau

Pulung Ciptoaji

Dec 27, 2022

Surabaya Sambut Kapal Pesiar MS Viking Mars

Author Abad

Dec 20, 2022

Jugun Ianfu Dipaksa Melayani Seks 10 Orang Sehari

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022

Dari Kolaborasi ke Nominasi

Author Abad

Oct 26, 2022