Penulis : Pulung Ciptoaji
abad.id-Penemuan kertas menjadi awal peradaban dan pencatatan sejarah bagi manusia. Meskipun teknologi terus berkembang dan saat ini masuk ke generasi paperles, penggunaan kertas masih belum berkurang. Terutama untuk alat bukti belanja dan ATM, hingga buku dan surat-surat berharga.
Awal sebelum ada temuan kertas, manusia mulai menulis kata-kata dengan bahasa lokal melalui perantara alat-alat. Mulai kulit binatang, lempengan besi serta daun pohon papirus. Di Tiongkok, orang kuno menulis dengan media bambu. Mereka menggunakan potongan bambu panjang dan mengikat potongan-potongan itu untuk membuat layaknya buku. Proses panjang untuk membuat buku-buku bambu masih menghasilkan buku yang tidak praktis dan sulit jika dibawa.
Gagasan temuan media kertas dimulai 2.000 tahun yang lalu atau pada tahun 105 M di sebuah istana di China. Nama penemunya Tsai Lun. Dia mecoba mencari cara yang lebih baik untuk menulis dan membaca selain dengan bambu.
Keberhasilan Tsai Lun ini mencatatkan namanya di nomor 7 dari Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah, tulisan Michael H Hart. Tokoh Tsai Lun hanya seorang pegawai negeri di pengadilan kerajaan, secara berai pada tahun 105 Masehi mempersembahkan contoh kertas kepada kaisar Ho Ti. Tsai Lun memiliki ide untuk mencampur kulit pohon, rami, jaring ikan, dan kain. Hasilnya adalah bahan yang lebih ringan dan mudah untuk ditulis. Bahan itulah yang kemudian dikenal dengan kertas. Sejarah temuan kertas secara resmi ditulis pada dinasti Han. Temuan ini dianggap gagasan teknologi baru pada masa itu, sehingga Tsai Lun selalu dikenang namanya di seluruh China.
Proses pembuatan kertas secara tradisional. Tahapan pertama mencari bahan bambu, penggilingan, pencetakan dan terakhir pengeringan. Foto Ilustrasi.net
Tidak banyak yang tahu perihal kehidupan Tsai Lun ini. Hanya saja jika dihubungkan profesinya sebagai Kasim, maka kemungkinan Tsai Lun tergolong orang yang dikebiri. Setelah menerima temuan kertas, kaisar sangat senang dan memberinya jabatan naik pangkat untuk Tsai Lun. Tidak hanya itu, Tsai Lun juga mendapat gelar bangsawan. Namun akhir hidupnya justru menjadi cerita tragis, sebab dia terlibat persengkokolan anti kaisar sehingga mendapat hukuman.
Tidak butuh waktu lama sejak temuan kertas ini menyebar ke seluruh China. Pada abad ke 2 Masehi, China sudah melakukan ekspor kertas ke negara negara asia. Pedagang China selalu setia dengan sumpahnya kepada kaisar, yaitu akan selalu merahasiakan resep pembuatan kertas ini.
Baru tahun 751 atau sekitar 300 tahun kemudian, kertas mulai diproduksi menyebar ke wilayah yang kini disebut Timur Tengah. Awalnya beberapa ahli timur tengah mulai melakukan penelitihan cara membuat kertas. Sehingga dalam tempo singkat, kertas mulai diproduksi di Bagdad dan Sarmarkand. Berikutnya baru pada abad ke 12, orang-orang eropa yang datang ke Arab mulai belajar teknik membuat kertas. Hingga akhirnya industri kertas berkembang luas. Puncaknya saat Guterberg menemukan mesin cetak modern pertama, sehingga kertas semakin menggantikan bahan tulis lainnya seperti kulit binatang.
Sejak penemuan pada 105 Masehi, bahan dasar kertas tidak berubah. Seluruh pembuatan kertas umumnya memiliki bahan dari pohon. Hanya saja, saat ini kertas diproduksi dalam berbagai bentuk dan warna untuk berbagai tujuan penggunaan. Kertas juga menjadi konsumsi umum bagi paradaban. Bahkan dikatakaan tidak akan bisa dibayangkan dunia hidup tanpa kertas. Jika di china sebelum temuan kertas buku dibuat dari bambu, maka jika bisa dibayangkan ribetnya seorang siswa yang harus menggotong bambu untuk pergi ke sekolah. (pul)