images/images-1667098225.jpg
Sejarah
Riset

Jangan Kaget, Orang Indonesia Sejak Dulu Sudah Gila Mobil

Author Abad

Oct 30, 2022

682 views

24 Comments

Save

Penulis : Pulung Ciptoaji

 

abad.idMenikmati alat transportasi tanpa kuda tanpa memberi makan rumput sudah menjadi impian manusia sejak jaman dulu. Alat transportasi itu digerkan tanpa tenaga manusia sebagai pendorong penarik atau pemanggul. Maka sejak munculnya mesin uap diciptakan, manusia berlomba-lomba membuat mesin yang lebih ramping yang bisa melaju di jalan raya. Maka tercatatlah nama Nicolas-Joseph Cugnot, seorang kebangsaan Perancis dan menciptakan mobil pertama pada 1879. Dirinya terinspirasi dari penggabungan kereta kuda dan mesin uap yang dilengkapi dengan ban.

 

Bagi warga jajahan Hindia Belanda, kabar munculnya mobil tersebut sudah terdengar. Disebutlah beberapa nama golongan sosial tertentu yang bisa memiliki mobil dengan mendatangkan langsung dari eropa. Misalnya di tahun 1915, seorang datuk waga Bali yang masih kerabat dari I Gusti Ngurah Mayun sudah memiliki mobil lengkap dengan memperkerjakan sopirnya. Tentu pemiliknya bukan sembarangan golongan. I Gusti Ngurah Mayun sendiri merupakan lulusan Euro peeshe Lagere School di Surabaya yang bekerja sebagai pamong praja di Bali.

 

Nun ...jauh sebelum banyak pemilik mobil di Hindia Belanda, ternyata pemilik mobil pertama di Indonesia adalah Pakubowono X atau Raja Kasunanan Surakarta yang bergelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X. Raja Kasunanan Surakarta tersebut membeli mobil empat roda bermerek Benz, sama dengan nama penciptanya, yaitu Karl Benz. Mobil Benz resmi menjadi milik Pakubuwono X pada 1894.

 

Mobil Benz milik Pakubuwono X terakhir terlihat di muka umum pada 1924, sewaktu akan dikapalkan ke Belanda melalui pelabuhan Semarang. Saat itu, mobil tersebut hendak diikutsertakan dalam pameran mobil RAI. Namun ternyata mobil tidak pernah kembali dan justru masuk di museum Louwman Belanda. Foto Ist

 

 

Untuk mendapatkan mobil ini, Pakubuwono X harus inden terlebih dahulu dan butuh waktu satu tahun untuk mempersiapkan pembuatannya. Tipe mobil yang dipesan ini memiliki banyak variasi dan dibuat sesuai dengan permintaan sang raja. Pakubuwono X mendapatkan mobil tersebut dari John C Potter, seorang penjual mobil pertama di Indonesia yang mendapat kepercayaan untuk mengurusi pengiriman mobil pesanan Pakubuwono X dari Eropa.

 

Dengan bukti ini, menunjukan bahwa orang Indonesia itu sudah gila mobil sejak jaman dulu. Mobil bukan hanya sebuah alat transportasi, namun sekaligus prestis bagi pemiliknya. Konon setelah mendatangkan Benz, sang raja masih gandrung dan mendatangkan Benz seri lain di tahun-tahun berikutnya. Pakubuwono X bisa dikatakan sebagai Raja Surakarta paling berpengaruh dan bertahta selama 46 tahun (1893-1939).

 

Tentu untuk membeli mobil Benz bukan harga murah. Pemiliknya sudah berhitung harga sekaligus bagaimana cara memelihara dan tukang sopirnya. Bahkan harus sudah punya cara mengisi bahan bakar minyak yang saat itu masih jarang dijual. Bagi Pakubuwono X al itu sudah sangat mudah. Dirinya dikenal sebagai raa sekaligus saudagar yang sangat kaya. Dia dikenal memiliki visi ke depan dan sangat mengagumi teknologi, maka tidak heran jika namanya tercatat sebagai orang pertama di Hindia Belanda (Indonesia) yang memiliki mobil.

 

Mobil Benz pesanan Pakubuwono X seharga 10.000 gulden. Mungkin jika disesuaikan inflasi masa sekarang, harga mobil pertama di Indonesia setara dengan Rp 2,3 milyar. Dengan spesifikasi, mesin satu silinder berkapasitas dua liter, bertenaga lima daya kuda, menggunakan roda kayu dan ban mati (ban tanpa udara), serta memuat delapan penumpang. Benz Phaeton milik Pakubuwono X oleh masyarakat Surakarta sering disebut dengan istilah “kereta setan”. Sebab, transportasi mayoritas saat itu adalah kereta kuda. Penampakan mobil yang bergerak tanpa tenaga kuda menjadi pemandangan tak biasa.

 

Uniknya, setekah orang Indonesia memiliki mobil pada 1894, baru 2 tahun kemudian warga Belanda baru menerima mobil pertamanya di Den Haag pada 1896. Mobil Benz milik Pakubuwono X terakhir terlihat di muka umum pada 1924, sewaktu akan dikapalkan ke Belanda melalui pelabuhan Semarang. Saat itu, mobil tersebut hendak diikutsertakan dalam pameran mobil RAI. Namun ternyata mobil tidak pernah kembali dan justru masuk di museum Louwman Belanda.

 

Museum tersebut awalnya merupakan sebuah rumah yang digunakan oleh kolektor barang antik untuk menyimpan benda-benda koleksinya. Keberadaannya diketahui setelah 90 tahun kemudian. Mobil itu tidak kembali ke Tanah Air lantaran meletusnya Perang Dunia I dan berakhirnya masa penjajahan Belanda. Saat ini, Pemerintah Indonesia masih berupaya untuk memulangkan mobil milik Pakubuwono X ke Indonesia. (pul)

 

Artikel lainnya

Kembali ke Jati Diri Adalah Kembali ke Kebun, Sawah dan Segenap Pertanian Rakyat

Malika D. Ana

Apr 03, 2023

hari selasa pagi

Reta author

Feb 21, 2023

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

Menjelajah Tempat Industri Gerabah Era Majapahit

Pulung Ciptoaji

Dec 21, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022

Epigrafer Abimardha: "Jika Hujunggaluh ada di Surabaya, itu perlu dipertanyakan"

Malika D. Ana

Feb 11, 2023