Kelas menengah (middle class) merupakan golongan masyarakat yang memiliki tingkat pengeluaran Rp 1,2 juta sampai Rp 6 juta per orang per bulan. Kelas menengah sendiri merupakan salah satu lapisan masyarakat yang memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia. Mereka tidak hanya menjadi penggerak konsumsi domestik, tetapi juga menjadi penyumbang tenaga kerja dan kontribusi pajak yang penting.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024 jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah di Indonesia sebanyak 66,35 persen dari total penduduk Indonesia. Nilai konsumsi pengeluaran dari kedua kelompok tersebut mencakup 81,49 persen dari total konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan kelas menengah yang akan berdampak langsung pada stabilitas dan kemajuan ekonomi nasional.
Langkah nyata pemerintah untuk kelas menengah
Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan kelas menengah dan menuju kelas menengah, yang bertujuan untuk menjaga daya beli dan memberikan akses terhadap kebutuhan dasar. Berikut beberapa langkah nyata pemerintah:
Subsidi Harga:
Untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, pemerintah menyediakan subsidi untuk BBM, listrik, dan LPG. Kebijakan ini bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelas menengah dan menuju kelas menengah, sehingga daya beli mereka tetap terjaga di tengah fluktuasi harga global. Subsidi harga ini penting untuk memastikan bahwa kenaikan harga kebutuhan dasar tidak akan langsung membebani masyarakat.
Bantuan Sosial (Bansos):
Meskipun program bantuan sosial lebih banyak dinikmati atau sering ditargetkan bagi masyarakat miskin (desil 1-4), namun dampaknya juga dapat dirasakan oleh kelas menengah (hingga desil 10). Misalnya sembako, program ini dapat memberikan manfaat bagi keluarga kelas menengah.