images/images-1730451998.jpg
Riset
Data
Indonesiana
Advertorial

Hilirisasi Nikel : Potensi atau Ancaman?

Mahardika Adidaya

Nov 01, 2024

147 views

24 Comments

Save

Nikel merupakan logam yang sangat dibutuhkan oleh banyak industri dan merupakan bahan utama dalam pembuatan baterai litium yang digunakan untuk kendaraan listrik. Fakta menariknya Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, hingga mencapai 23% dari total cadangan global, dengan sumber daya nikel sebesar 17,7 miliar ton bijih dan 177,8 juta ton logam. Dengan cadangan nikel sebesar itu, selama ini Indonesia menjadi pelaku ekspor bijih nikel ke negara-negara lain. Namun, sejak 2020 Indonesia melarang ekspor bijih nikel guna mendukung hilirisasi industri dan meningkatkan nilai tambah.

Namun, dibalik semua itu pada faktanya industri nikel menyumbang polusi udaya yang cukup besar khususnya di Kawasan industri. Polutan yang dihasilkan dari aktivitas pertambangan dan pengolahan nikel ini mulai dari NOx, SO2, Mercuri, hingga Particulate Matter (PM 2,5). Polusi ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan para pekerja dan masyarakat sekitar kawasan industri. Bahkan menurut analisis CREA dan CELIOS, jumlah kematian akibat aktivitas pengolahan logam dan captive power penunjang industri diperkirakan akan meningkat secara signifikan hingga tahun 2030 sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi.

 

Selain polusi dan dampak kesehatan bahkan kematian, diperkirakan beban ekonomi juga akan terus meningkat karena dampak kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara dari aktivitas pengolahan logam dan captive power penunjang industri ini.

 

Baca selengkapnya hanya di Transisibersih.org atau kunjungi instagram kami di @transisibersih

 

Artikel lainnya

Sehat Bersama Pemerintah Baru 52,2 Juta Warga Indonesia Dapat Cek Kesehatan Gratis

Mahardika Adidaya

Oct 24, 2024

Salah Langkah Kebijakan Pangkas Nilai Tambah Ekonomi Hilirisasi Nikel

Author Abad

Jul 15, 2024

Surabaya Kuna dan Surabaya Baru