images/images-1742742975.jpeg
Indonesiana

Dari Hero ke Blunder

Malika D. Ana

Mar 23, 2025

72 views

24 Comments

Save

Dari Hero ke Blunder
 
 
Dalam dinamika politik Indonesia, ada pola yang sering muncul. Yang jika ditarik ke konteks Prabowo atau figur politik lain, ada semacam "skema klasik" yang kadang terlihat berulang. Ini berdasarkan observasi umum ya, tanpa ngarang-ngarang fakta. Skema berulang yang dimaksud adalah :
 
Tahap 1, menjadi Hero.
Banyak politisi di Indonesia, termasuk Prabowo, sering mulai dengan membangun citra sebagai "penyelamat" atau "pahlawan." Misalnya, Prabowo di Pemilu 2024 berhasil rebranding dari image militer yang keras menjadi figur yang lebih "ramah rakyat", inget aksi joget gemoy-nya? Ini tahap dimana narasi kuat dibangun: "Saya orang yang bisa diandalkan, saya punya solusi." Biasanya, ini dibantu sama tim komunikasi politik yang jago banget personal branding.
 
Tahap 2, Konsolidasi Kekuatan
Setelah jadi "hero," langkah berikutnya biasanya ngumpulin dukungan, entah lewat koalisi partai, dukungan massa, atau bahkan "deal-deal" di balik layar. Di kasus Prabowo, kita lihat dia gabung sama koalisi besar, termasuk dukungan Jokowi, yang jadi game-changer buat dia menang Pilpres 2024.
 
Tahap 3, Blunder Mulai Kelihatan
Nah, ini tahap di mana biasanya "topeng" mulai tergelincir jika ada inkonsistensi. Misalnya, janji-janji kampanye yang tak realistis ketemu kenyataan kerasnya pemerintahan. Buat Prabowo, mungkin belum sampai tahap ini secara jelas karena dia baru mulai menjabat (sekarang kan Maret 2025, baru beberapa bulan), tapi publik pasti menunggu apakah ada keputusan kontroversial atau kebijakan yang dia buat dan bikin orang bertanya-tanya.
 
Tahap 4, Ujian Nyata
Di sini, tekanan semakin gede yang berkenaan dengan ekonomi, konflik sosial, atau isu internasional bisa jadi batu ujian. Kalau blunder di tahap 3 bikin orang curiga, di tahap 4 biasanya publik mulai mengukur: "Beneran capable, atau cuma gimmick?" Buat Prabowo, mungkin ini bakal kelihatan dari cara dia menghandle isu pangan, subsidi, atau hubungan dengan oligarki.
 
Tahap 5, Jati Diri Terbuka
Ini klimaksnya, bahwa apakah dia beneran pemimpin yang konsisten sama visi "hero" diawal, atau malah balik ke pola lama yang mungkin disembunyikan? Buat Prabowo, beberapa orang mungkin khawatir "jati diri" masa lalunya yang bertemperamen keras, dan melakukan pendekatan otoriter bakal muncul lagi jika menghadapi situasi sulit. Tapi ada juga yang bilang dia sudah berubah, lebih matang dan lebih santai. Tapi ya waktulah yang bakal menjawab.
 
Apakah polanya selalu begini di Indonesia?
 
Bisa dibilang gak selalu, tapi pola ini memang sering berulang. Contoh lain yang pernah terjadi belum lama ini adalah Jokowi misalnya. Jokowi juga mulai sebagai "hero rakyat" dari walikota Solo, lalu naik dengan image sederhana dan merakyat, dengan mobil Esemkanya dan dari dalam gorong-gorongnya, dengan foto-foto nyapu, nambal ban, jadi tukang becak, yang secara logika tidak ada hubungannya sama sekali dengan cara mengurus negara. Tapi ya masyarakat terlanjur mabok sihir pencitraan, merasa figur seperti yang dicitrakan sederhana ini yang akan menolong nasibnya, from zero to hero-lah. Di periode kedua kemudian, banyak yang bilang dia mulai "blunder" (misalnya UU Cipta Kerja yang kontroversial) dan topengnya mulai terbuka, akhirnya kelihatan lebih pragmatis ketimbang idealis. Terbuka realitasnya bahwa dia sama sekali tidak berpihak pada rakyat, tapi lebih kepada kepentingan pribadi keluarga, kelompoknya dan oligarki. Soeharto juga punya fase "hero" pada saat Orde Baru dimulai, tapi lama-lama jati diri otoriternya mendominasi.
Halnya dengan Prabowo?
 
Kalau spesifik ke Prabowo, skema ini belum tentu 100% berlaku karena setiap figur punya konteksnya sendiri. Dia punya sejarah panjang dari militer, kontroversi 98 yang dipecat mertuanya hingga tuduhan penculikan sejumlah aktifis, sampai transformasi politiknya sekarang. Jati dirinya mungkin bakal tergantung pada tekanan yang dia hadapi ke depan, dan cara dia menyikapinya, serta kecerdasannya menemukan solusinya. Kira-kira apa yang bakal jadi "blunder" pertamanya?(Mda)
 
Kopi_kir sendirilah!
*Malawu_OmahKopi, 17/03/2025

Artikel lainnya

Ironi Wacana Perpu Perampasan Aset

Malika D. Ana

Mar 27, 2025

Perubahan Diksi dan Proses Pembodohan

Malika D. Ana

Mar 19, 2025

Sikap Kritis PDIP Terhadap Danantara

Malika D. Ana

Mar 23, 2025

Prabowo dan Perpu Perampasan Aset

Malika D. Ana

Mar 27, 2025

Pertamina sebagai "Mesin Uang" Politik

Malika D. Ana

Mar 19, 2025

Dari Hero ke Blunder

Malika D. Ana

Mar 23, 2025