images/images-1686367874.jpg
Indonesiana

Ibu Tien Nyaris Tertipu Bayi Bisa Mengaji Sejak Dalam Kandungan

Pulung Ciptoaji

Jun 10, 2023

1550 views

24 Comments

Save

Cut Zahara Fona, warga asal Aceh nyaris membuat Presiden Suharto tertipu. Foto dok net

 

abad.id- Para calon ibu tentu senang mengajak bayi mereka berbicara, meski si jabang bayi masih berada di dalam kandungan. Sebuah penelitian Harvard Medical School membantu menjelaskan bayi bisa mengenali beberapa elemen bahasa ketika mereka sudah lahir di dunia. Peneliti kemudian mengetahui bahwa suara ibu yang didengar bayi saat dalam kandungan mempengaruhi perkembangan bagian otak mereka yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa.

 

Namun apa jadinya bayi yang masih dalam kandungan tersebut bisa berkumunikasi dengan siapapun yang mengajak bicara. Suatu keanehan dan peristiwa prank nasional ini pernah terjadi pada tahun 1970.

 

Saat itu rakyat Indonesia sedang gelisah terhadap situasi politik dan ekonomi pasca runtuhnya orde baru yang penuh gejolak. Muncul peristiwa yang menggelitik hati.  Di mana ada seorang perempuan yang mengaku sedang mengandung dan bayi dalam perutnya bisa berbicara dan mengaji Alquran. Sontak, kabar itu mengejutkan rakyat Indonesia bahkan dunia internasional.

 

Cut Zahara Fona, warga asal Aceh.

Masyarakat datang ingin nguping di perutnya. Foto dok net

 

Penipu kelas kakap itu bernama Cut Zahara Fona, warga asal Aceh. Meski tidak tamat SD, dia memiliki ide jenius. Cut Zahara yang selalu mengenakan kain batik berukuran longgar, mengklaim janin yang ada diperutnya bisa berbicara dan mengaji.

 

Kabar yang menggegerkan masyarakat itu bahkan diberitakan secara luas di surat kabar dan majalah. Persitiwa sangat jarang terjadi itu membuat koran laku keras. Semua berebut penasaran ingin mengetahui perkembangan ‘bayi ajaib’ di perut Cut Zahara Fona. Bahkan sebuah TV meliput secara khusus. Dalam sesi wawancara, tanpa ekpresi Cut Zahara Fona mengaku bersyukur punya janin ajaib dan berharap jika lahir nanti bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi umat manusia.

 

Masyarakat yang datang rela ingin nguping di perutnya yang dilapisi kain untuk mendengar ‘bayi ajaib’ berbicara atau mengaji. Rumah Cut Zahara Fona yang biasa sepi jauh dari pantauan pemerintah, langsung ramai dan penuh sesak orang penasaran. Bukan hanya rakyat biasa, ada juga pejabat yang ikut penasaran. Termasuk Menteri Luar Negeri Adam Malik yang mengundang Cut Zahara ke Jakarta.

 

Bahkan, Menteri Agama KH Mohamad Dachlan termasuk orang yang meyakininya bahwa Imam Syafi’ie akan lahir di Bumi Nusantara. Sosok panutan Umat islam itu sudah tiga tahun berada di kandungan ibunya.

 

Cut Zahara Fona dan suaminya segera diperkenalkan Sekdalopbang (Sekretaris Pengendalian Pembangunan) Bardosono, kepada Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto. Pertemuan mereka di Bandara Kemayoran, usai Presiden Suharto dan Ibu Tien pulang dari lawatan luar negeri.

 

Namun rupanya naluri seorang ibu langsung curiga. Ibu Tien langsung kurang yakin terhadap ‘bayi ajaibnya' Cut Zahara Fona. Apalagi wanita Aceh itu menolak ketika hendak diperiksa di RSCM. Konon, Ibu Tien lah yang menggeledah dan mendapatkan bahwa bicara dan mengaji itu hanya berasal dari tape recorder kecil yang disisipkan di perut Cut Zahara. Kala itu memang belum banyak perekam suara sekecil milik Cut.

 

Aksi prank nasional ini akhirnya terbongkar. Bayi ajaib yang sebelunya diyakini Imam Mahdi telah lahir tersebut, berhasil  membuat dunia tertipu. Padahal sebelumnya sempat ada permintaan dari Pakistan agar Cut dan suaminya berkunjung ke sana.

 

Terkait persitiwa yang menjadi bahan prank nasional ini bukan sekali ini. Pernah suatu ketika menteri agama yang doyan klenik meminta membongkar situs batu tulis, karena yakin ada harta karun prabu Siliwangi tersimpan. Aksi yang patut dipertanyakan juga dilakukan staf ahli Presiden Susilo Bambang Yudyono yang meyakini situs gunung padang adalah warisan megalitikum piramida nusantara. Terlanjur duit besar keluar dari proyek penelitihan situs gunung padang ini.

 

Bahlan lagi-lagi orang dekat presiden SBY yang mengaku bisa mengubah air menjadi sumber energi yang bisa menggerakan mesin. Saat uji coba di depan media dan pakar, ternyata hasilnya masih nihil, dan belum memenuhi syarat temuan.  Kehebohan ini menunjukkan bangsa Indonesia tengah mengalami krisis akal sehat dan suka kagetan. Semua pihak hendaklah mengedepankan rasionalitas dalam menelaah kasus tersebut. "Meskipun kita percaya bahwa selalu ada keajaiban, peristiwa ini mengingatkan kita untuk selalu rasional dalam menghadapi apapun. Ojo kagetan," . (pul)

 

 

 

 

Artikel lainnya

Harapan untuk Mewujudkan Transisi Hijau di Bawah Kepemimpinan Baru

Mahardika Adidaya

Dec 09, 2024

Seberapa Penting Menjaga Kesehatan Jantung?

Mahardika Adidaya

Nov 06, 2024

Kelas Menengah Indonesia dan Upaya Pemerintah dalam Menyejahterakan Masyarakat

Mahardika Adidaya

Oct 31, 2024

Hilirisasi Nikel : Potensi atau Ancaman?

Mahardika Adidaya

Nov 01, 2024

Overcapacity Pembangkit Listrik di Indonesia dan Penutupan Dini PLTU

Mahardika Adidaya

Nov 21, 2024

Mungkinkah Ambisi Prabowo Subianto untuk Mencapai Pertumbuhan GDP 8% Dapat Tercapai?

Mahardika Adidaya

Oct 25, 2024