images/images-1682678958.png
Sejarah

Pernikahan Melayu - Majapahit

Malika D. Ana

Apr 28, 2023

1087 views

24 Comments

Save

Pernikahan Melayu - Majapahit

 

 

Abad.id - Cucu Raja Bharubhasa yaitu Sultan Iskandar Shah (Raja Kemas Jiwa) telah menikah dengan Ratu Suhita yaitu cucu Bentara (Bathara) Majapahit yang teragung, Hayam Wuruk pada tahun 1427.

 

Raja Kemas Jiwa meninggalkan tempat asalnya, Kelantan, untuk bersemayam bersama permaisurinya di Pulau Jawa. Adapun urusan Chermin-Jiddah diserahkan kepada kakaknya yaitu Sultan Sadik Muhammad Shah.

 

Setelah masa berlalu, kerajaan Chermin - Jiddah di Kelantan itu menghadapi serangan berskala besar, sekali lagi dari bangsa Thai.

 

Pada tahun 1429, Sultan Sadik Muhammad Shah meninggal dunia menyebabkan adiknya Raja Kemas Jiwa yang berada di Pulau Jawa terpaksa kembali ke semenanjung untuk menyelamatkan kerajaan nenek moyangnya di Kelantan itu.

 

Sekembalinya Raja Kemas Jiwa di Kelantan, baginda menamakan kerajaan di negeri itu sebagai kerajaan Majapahit II, mungkin untuk menunjukkan perkaitan dirinya yang telah menikah dengan cucu Hayam Wuruk tersebut.

 

Dalam versi Jawa, Ratu Suhita menikah dengan seorang pria misterius:

1. Menurut Serat Pararaton Ratu Suhita Sang Parameswara atau Aji Ratnapangkaja Ranamanggala dengan Surawardhani setelah berhasil membunuh Raden Gajah Narpati, pembunuh Bhre Wirabumi.

2. Dalam Babad Tanah Jawa Ratu Suhita atau Ratu Kencana Wungu menikah dengan Damar Wulan setelah mengalahkan Menak Jingga dan berputra Prabu Brawijaya, Raja terakhir Majapahit.

 

Sewaktu zaman kerajaan Majapahit II diperintah oleh Sultan Mansur Syah, Kelantan yang telah dilemahkan oleh serangan bertubi-tubi Bangsa Thai itu telah diserang pula sebanyak dua kali oleh empayar Melayu Melaka yang sedang meluaskan dominasinya bawah sultannya yang terakhir dan zalim iaitu Sultan Mahmud Syah.

 

Di dalam sejarah melayu, terbitan Abdullah bin Abdulkadir Munsyi, dikisahkan tentang "pernikahan agung" Malayu (Kelantan/Malaka?) dan Majapahit yaitu antara Sultan Mansyur Syah (Kelantan/Malaka?), dengan Putri Majapahit Radin Galuh Chandra Kirana.

 

Pernikahan yang juga dihadiri oleh para Raja di Sumatra yaitu Maharaja Merlang (Indragiri), Raja Palembang, Raja Jambi, Raja Lingga serta Raja Tungkal ini, sayangnya tidak banyak diceritakan dalam naskah-naskah kuno di tanah Jawa.

 

Siapakah sesungguhnya Radin Galuh Chandra Kirana ? Benarkah ia adalah Pewaris Majapahit yang tersingkirkan ?

 

Pada catatan silsilah Kesultanan Malaka. Radin Galuh Chandra (Cendera) Kirana tertulis sebagai anak dari Sang Aji Jaya ning-Rat, ibunya Radin Galoh Devi Kesuma [Tuan Putri Wi Kusuma] (Sumber: Silsilah Malaka)

 

Radin Galoh Devi Kesuma [Tuan Putri Wi Kusuma] sendiri dalam Sejarah Melayu di-informasikan sebagai Ratu Majapahit dan puteri dari penguasa Majapahit sebelumnya.

 

Jika kita selaraskan dengan Sejarah Majapahit, sosok Radin Galoh Devi Kesuma (Ibunda dari Radin Galuh Chandra Kirana), sepertinya indentik dengan Prabu Stri Suhita (memerintah Majapahit, 1427-1447), sementara nama Sang Aji Jaya ning-Rat, indentik dengan Bhra Hyang Parameswara Ratnapangkaja (sumber : Putri Suhita).

 

Dalam sejarah pemerintahan Majapahit, selepas masa Ratu Suhita yang menjadi pengganti bukan anaknya, melainkan saudaranya yang bernama Dyah Kertawijaya (1447-1451) yang menikah dg putri Champa yaitu Dewi Dwarawati dan melahirkan Jin Bun atau Raden Patah.

 

Dan apabila kita perhatikan, di dalam silsilah keluarga Majapahit, tidak ditemukan nama anak dari Ratu Suhita. Namun meskipun demikian, naskah-naskah masyarakat melayu masih mencatat nama puteri dari Sang Ratu, yang seharusnya mewarisi tahta Majapahit.

 

Wallahu A'lam.

 

 

Referensi:

1) Tulisan Christoper Buyer melalui website The Royal Ark.

2) As-Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan, Al-Mausuu'ah Li Ansaab Itrati Al-Imam Al-Husaini, Jakarta: Penerbit.Madawis, Cetakan 1, 2011

Artikel lainnya

Pelestraian Cagar Budaya Tematik di Surabaya

Author Abad

Oct 19, 2022

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

H. P. Berlage dan Von Hemert. Siapa Von Hemert?

Author Abad

Dec 20, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022