images/images-1667200418.jpg
Riset

Dari Napoleon Hingga Pangeran Edward, Inilah Legenda Cinta Para Ksatria Eropa

Author Abad

Oct 31, 2022

573 views

24 Comments

Save

Penulis : Pulung Ciptoaji

 

Abad.id- Cinta memiliki kesan yang indah, sedih hingga berakhir romantis atau suatu kejahatan sekalipun. Kisah cinta para ksatria eropa ini bisa menjadi perjalajaran penting bagi umat manusia. Mereka berakhir dengan tragis, atau bahagia sesudahnya. Jika dongeng kisah cinta seorang pangeran dengan Cinderela hanya bisa didengar oleh anak-anak sebelum tidur, maka kisang cinta para ksatria eropa ini sebuah nyata adanya.

 

Misalnya kisah Napoleon dan Josephine menikah pada 9 Maret 1796. Atau Pangeran Edward dan Lillie Langtry. Meski hubungan mereka tidak berakhir dengan indah, namun kisah percintaan mereka menjadi legenda abadi.

 

Kisah cinta Napoleon dan Josephine

 

Penulis buku The Many Live and Secret Sorrows of Josephine, Sandra Gulland menghabiskan satu dekade meneliti dan percaya bahwa Napoleon penuh dengan mitos. Namun, dia yakin ada sesuatu yang sangat penting tentang Josephine yang begitu dicintai Napoleon. Menurut Gulland, Josephine pasti punya sesuatu yang istimewa hingga membuat Napoleon tergila-gila padanya.

 

"Mengapa Josephine? Dia adalah wanita yang sederhana dengan hati besar. Meskipun cerdas, dia bukan seorang intelek yang hebat. Dia ibu luar biasa, teman yang baik, majikan yang peduli, istri penyayang dan tahu menjadi nyonya rumah yang baik, dan tahu bagaimana menjadi ratu," tulis Gulland.

 

Bagi orang Perancis, selalu menganggap kisah cinta yang abadi itu disematkan nama Napoleon dan Josephine. Padahal keduanya bukan orang Perancis tulen. Misalnya Napoleon dilahirkan di Pulau Corsica dan orang tua berasal dari Italia. Sedangkan Marie Josephe Rose Tascher de La Pagerie seorang Cleole atau sebutan lain dari orang Hindia Barat yang berdarah Spanyol. Keduanya berkenalan saat terjadi Revolusi Prenacis (1789) dan menikah pada tahun 1796. Saat itu Josephine sudah berumur 30 tahun dan sudah kenyang akan asam garam hidup.  Sebelumnya di usia 15 tahun, Josephine dijodohkan dengan Le Comte de Beauharnais seorang bangsawan Perancis dan kemudian bercerai. Setelah itu Josephine memilih pulang ke Hindia Barat.

 

Namun situasi peperangan  membuan Josephine harus kembali ke Perancis dan rujuk kembali dengan bekas suaminya itu. Kejadian itu tidak berlangsung lama. Sejak revolusi Perancis terjadi keduanya harus masuk penjara. Sebab Le Comte de Beauharnais seorang loyalis pro raja. Maka Robespierre ketua Tribun Revolusioner menganggap siapapun yang pro raja bisa dipenjara tanpa diadili. Bahkan nasib Le Comte de Beauharnais tewas ditangan pisau penggal karena dianggap orang berbahaya.

 

Selama di penjara itu, janda Josephine berkenalan madame Tailen seorang warga Spanyol istri dari jean lambert Tailen, tokoh revolusi Perancis yang akhirnya memberontak ke Robespierre. Kedua wanita ini muncul menjadi penyemangat bagi kaum revolusioner. Bagi Josephine, ini merupakan kesempatan untuk merubah nasib dan penderitaannya. Apalagi dirinya sangat dekat sebagai istri simpanan Barras seorang pengusa Perancis pada masa itu.

 

Pertemuan antara Marie Josephe Rose Tascher de La Pagerie seorang Ratu Prancis yang berusia 30 tahun dengan Napoleon yang berumur 26 tahun pada tahun 1975 di sebuah pesta yang diselenggarakan oleh Paul Barras.

 

Keduanya bertemu dan saling jatuh hati, sementara posisi Josephine tidak sedang baik dengan Paul Barras yang ingin mengakhiri hubungannya. Sehingga mendorong Napoleon sang perwira muda angkatan perang ingin menjalin kasih dengan Josephine. Cinta Napoleon tidak bertepuk sebelah tangan. Dia berani melamar Josephine pada Januari 1796 dengan cara mengiriminya banyak surat cinta sangat romantis, dan 'bergairah'. Keduanya menikah meskipun tindakan Josephine ini dianggap menurunkan derajat kebangsawannya.

 

Saat itu Napoleon menjadi Komandan Ekspedisi Militer ke Italia tahun 1796-1797. Sebagai istri yang ditinggal suaminya di garis depan pertempuran, ternyata Josephine memilih tidak setia. Banyak surat surat cinta dari sang suami yang sedang berperang di Italia hingga Mesir, tidak banyak dibalas. Besar kemungkinan, Josephine telah lupa dengan Napolion, atau sedang kasmaran dengan pria lainnya. Akhirnya tindakan Josephine ini terdengar juga di telinga Napoleon melalui pos penjagaan. Napoleon muntab, dan segera mengirim surat akan menceraikan istrinya itu.

 

Napoleon bermaksud membalas dengan melakukan hal yang sama. Dia selingkuh dengan istri seorang petugas saat di Mesir, bernama Pauline atau dikenal sebagai 'Cleopatra' Napoleon. Meski demikian, Napoleon tetap mencintai istrinya, bahkan ketika Josephine makin malas membalas surat-suratnya.

 

"Aku menulis (surat) kepadamu kekasihku sangat sering dan kamu menulis sangat sedikit. Kamu jahat dan nakal. Tidak setia dan menipu suami yang menyedihkan, seorang kekasih yang sabar," tulisnya dalam salah satu surat.

 

Pada 1798, Napoleon memimpin 35 ribu pasukan untuk melawan Mesir dan pada Oktober setahun kemudian, dia ditugasi memimpin pemerintahan dengan kekuatan terbatas. Selama masa itu, Napoleon berhasil mengambil kendali atas Prancis dan Italia setelah mengalahkan Austria. Dia mereformasi sistem pendidikan dan hukum Prancis, membentuk regulasi baru yang dikenal dengan Code of Napoleon.

 

Kehidupan keduanya akhirnya dipertemukan di puncak kejayaan. Namun satu persatu kepribadian dan dosa Josephine akhirnya diketahui oleh sang suami. Apalagi ketidak kemampuan Josephine melahirkan anak sebagai penerus tahta, membuat Napoleonmakin gusar.

 

Josephine pernah keguguran sekali dan banyak yang berpikir bahwa dia tidak bisa punya anak lagi. Hanya lima tahun setelah mereka menikah Napoleon dan Josephine resmi bercerai pada 10 Januari 1810. Keduanya disebut masih saling mencintai, tapi kebutuhan akan ahli waris lebih penting dari perasaan tersebut. Mereka tetap berhubungan baik dan Napoleon masih mengizinkannya menyandang gelar Ratu. Napoleon akhirnya menikahi cucu Franz I dari Austria, Marie Louise. Dari pernikahan itu, lahir seorang putra yang diberi nama Napoleon II.

 

Sesudah perpisahan itu, kekuasaan Napoleon makin memudar. Sementara Josephine pindah ke kediaman pribadinya di Malmaison, dekat Paris. Di sana dia tetap hidup mewah dan masih menerima banyak tamu pribadi. Hidupnya juga masih dibiayai oleh Napoleon. Tapi di usia 51 tahun, Josephine tutup usia karena pneumonia pada 29 Mei 1814. Sementara Napoleon meninggal dunia 7 tahun kemudian sebagai tahanan Inggris di Pulau Saint Helena di Samudera Atlantik.

 

Memang, data tarik Sexual Josephine penuh misteri. Meskipun dia seorang janda yang sudah banyak asam garam pernikahan dan cinta, ternyata masih mempesona. Suatu saat kabar sakit keras Josephine sudah terdengar di seluruh eropa. Salah satu orang paling gelisah atas sakitnya adalah kaisar Rusia yang masih muda, terihat mondar mandir di kebun Malmaison.

 

Pangeran Edward Dan Lillie Langtry

 

Dari sekian banyak petualangan cinta Pangeran Edward dari Wales, ternyata memiliki hubungan istimewa dengan Lillie Langtry. Kisah cinta mereka sering dijadikan sumber ide buku, film hingga seri televisi. Pribadi sang Pangeran sebenarnya tidak terlalu menarik. Nama panggilannya saja Tum Tum karena perutnya gendut dan bergoyang saat berjalan. Namun tidak ada satupun yang berani menyapa nama panggilan itu didepannya. Sebab dia seorang Pangeran sekaligus putra mahkota.

 

Dia terlalu lama menjadi pangeran selama 60 tahun dan duduk menjadi raja di Wales hanya 9 tahun. Semua hanya gara-gara sang ibu ratu Victoria dikaruniai umur panjang, sehingga membuat Pangeran Edward selalu gusar. Sang pangeran lari dari perilaku normal sebagai bangsawan dan memilih suka berpesta, main judi dan main perempuan. Istrinya Putri  Alexandra bisa memahami tingkah laku Pangeran Edward ini. Bahkan sebelum Putri Alexanrdra meninggal dunia, mengijinkan Nyonya Keppel kekasih muda Pangeran Edward menunggu di samping tempat tidurnya.

 

Ilustrasi dok. Foto Ist

Perkenalan Pangeran Edward soal sex pertama kali saat di sekolah militer dan ditugaskan di Irlandia. Oleh perwira seangkatan, dirinya diajari berbuat nakal, dengan dikenalkan banyak wanita sebelum berperang. Salah satunya seorang artis bernama Nellie Clifton yang bersedia diselundupkan ke barak demi birahi sang pangeran. Peristiwa ini akhirnya menjadi gempar setelah didengar orang tua Pangeran Edward.

 

Mereka sangat gusar dengan kenakalan anaknya. Lebih celaka lagi pangeran Albert ayah dari Pangeran Edward meninggal dunia seminggu kemudian setelah mendengar gosip memalukan itu. Akibat kejadian itu, ratu Victoria yang mencintai suaminya benar-benar tidak bisa memaafkan Pangeran Edward. Langsung saja sang pangeran dibebas tugaskan. Peristiwa tersebut justru menjadi momentum Edward untuk lebih merdeka dan berbuat lebih leluasa. Dia makin menjerumuskan diri dalam kesenangan duniawi meskipun usia mulai 50 tahun.

 

Sementara itu Lillie Langtry sebenarnya hanya satu diantara kekasih Pangeran Edward. Dia hadir di kehidupan pangeran Edward beberapa tahun saja antara 1870 hingga 1880. Namun kehadiran Lillie membuat cerita yang melegenda bagi warga Inggris hingga saat ini.

 

Lillie lahir di Jersey seorang putri Ketua Dewan Gereja pada tahun 1853. Ketika umur 21 tahun, dia menikah dengan Edward Langtry orang sangat kaya di Irlandia. Kecantikan Lillie yang luar biasa menjadi sangat terkenal ketika diperkenalkan di kalangan atas di Kota London. Ia bahkan sempat dilukis oleh Sir John Everett Milais. Sejak munculnya lukisan itu, dia menjadi populer dengan julukan “Bunga Lili Dari Jersey. Bahkan pujangga Oskar Wilde pernah menciptakan kisah drama Lady Windermeres Fan karena kekagumannya.

 

Ketika berjumpa dengan Pangeran Edward, usia Lillie sudah 40 tahun di sebuah jamuan makan malam. Karena daya pesona Lillie, sang pangeran langsung menyanjungnya. Beberapa kali mereka terlihat naik kereta kuda dan jalan-jalan pagi. Pangeran Edward yang biasanya sembrono dan ugal ugalan, kali ini harus sangat hati-hati saat dekat dengan Lillie.

 

Istri pangeran Edwar menerima nasibnya dengan tabah. Malah ia mengundang Lilie sebagai kawan untuk berjumpa dengan Pangeran Edward di rumahnya. Sungguh suatu kegilaan dan melanggar norma sosial pada masa itu. namun tidak demikian dengan suami lillie Edward Langtry. Ia kesal karena hanya dianggap status sebagai suami saja diatas kertas. Sementara jika dia protes dan marah, hubungan keduanya semakin mesra sebagai kekasih Prince of Wales.

 

Akhirnya hubungan Pangeran Edward dan Lillie mulai dingin dengan alasan tidak jelas. Ada yang mengatakan gara-gara Lillie pernah menyebut nama Tum-Tum “sebutan Pangeran Edward” di muka umum. Padahal pangeran sangat merahasiakan nama tersebut, dan hanya kalangan tertentu saja yang boleh memanggilnya. Ada pula yang mengatakan, perang dingin karena ambisi Lilie untuk menjadi artis, dan profesi itu tidak terhormat bagi kalangan keluarga kerajaan pada masa itu.

 

Tidak dijelaskan akhir kisah hubungan keduanya. Hanya saja usai lawatan dari Amerika Serikat, kedudukannya sebagai kekasih Price of Wales telah digantikan oleh Deasy Countess of Warwick. Lilile sempat menjadi kekasih beberapa pria kalangan atas Inggris lainnya setelah sang suaminya Edwar Langtry meninggal dunia. (pul)

 

 

Artikel lainnya

Kembali ke Jati Diri Adalah Kembali ke Kebun, Sawah dan Segenap Pertanian Rakyat

Malika D. Ana

Apr 03, 2023

Begini Pengaruh Marga Han di Jatim

Pulung Ciptoaji

Jan 09, 2023

Menyoal Aplikasi Android Untuk Penerima Subsidi

Author Abad

Nov 02, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022

Dekrit Untuk Kembali ke UUD 45 Asli

Malika D. Ana

Jul 06, 2023

hari selasa pagi

Reta author

Feb 21, 2023