images/images-1668398160.jpg
Tokoh

Titiek Hamzah Pernah Pingsan Karena Ingin Bermusik

Author Abad

Nov 14, 2022

523 views

24 Comments

Save

 

 

Titiek Hamzah saat jumpa pers di Synchronize Festival, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022). Foto.net

 

 

Surabaya, Surabaya, oh Surabaya

kota kenangan, kota kenangan

takkan terlupa

 

Di sanalah, di sanalah, di Surabaya

pertama lah, tuk yang pertama

kami berjumpa

 

Kuteringat masa yang telah lalu

s'ribu insan, s'ribu hari

berpadu satu

 

Surabaya, di tahun empat lima

kami berjuang, kami berjuang

bertaruh nyawa

 

abad.id-Lagu Surabaya inilah yang dibawakan band rock and roll Dara Puspita saat tampil di acara Synchronize Festival pada 8 Oktober 2022 lalu, setelah 52 tahun vakum tak manggung. Kehadiran para personel Dara Puspita yang sudah menjadi nenek-nenek ini menjadi salah satu sajian spesial yang dipersembahkan Synchronize Festival. Sebab, keempat personel Dara Puspita yang berusia 70-an masih tampil trengginas dengan lagu-lagu populer ciptaannya.

 

Titiek Hamzah, pemain bass sekaligus pentolan Dara Puspita berhasil membuat suasana Synchronize berwarna dengan sederet aksi panggungnya. Seusai menyanyikan satu lagu berjudul Surabaya, Titiek Hamzah mengaku lelah, karena tak pernah naik panggung puluhan tahun. "Ini satu lagu saja teler," kata Titiek di atas panggung Synchronize Festival, kawasan Kemayoran.

 

Penampilan spesial band lawas bertajuk 'Spirit of Dara Puspita' itu turut dimeriahkan dengan beberapa penyanyi wanita. Salah satunya penyanyi Bonita. Mendapat kesempatan bermain dengan salah satu grup band wanita legenda Indonesia, Bonita sempat berbincang di atas panggung.

 

Mengenal Titiek Hamzah rasanya sudak kenyang makan garam dunia panggung musik rock sejak tahun 60an. Saat itu pemerintahan Sukarno sangat sensitif dengan musik yang berbau barat-baratan. Tititk salah satu saksi atas banyak peristiwa pembatasan bermusik, apalagi   aliran yang dibawakannya jenis rock. Titik juga termasuk manusia langka yang sangat konsisten denan musik menjadi bagian dari hidupnya.

 

Dara Puspita pernah 5 tahun menggelar konser di eropa dan kembali ke Indonesia tahun 1972. Foto.net 

 

Bungsu dari 8 bersaudara asli arek Suroboyo ini selalu punya keras hati. Jika punya keiinginan, seketika harus dipenuhi. Kebiasaan grusa-grusu ini mewarnai sebagian hidupnya. Titik berani memutuskan berhenti sekolah sampai kelas 3 SMP dan memilih jalan hidupnya dengan bermusik. Padahal keluarga besarnya termasuk mementingkan sekolah sebagai pilihan hidup. Di usia belia itu ia berani berkeliling eropa bersama band Dara Puspita tahun 1960an.

 

Dari Surabaya Belajar Gitar Dari Sopir

 

Pergelutan Titik dengan musik sangat mungkin sebab ia besar di lingkungan yang suka terhadap seni. Bahkan sejak kecil ia sudah belajar menari Bali dan Jawa dan ikut ikut menyanyi di sekolah. HIngga suatu saat, salah satu kakak Titik mendapatkan hadiah gitar saat ulang tahun. Titik kecil mulai penasaran dengan benda yang bisa berbunyi setelah dipetik itu. Apalagi sang kakak bisa mengiringinya bernyanyi, membuat hati Titik semakin penasaran ingin belajar gitar. “Kakak saya mengiringi lagu La Paloma dengan lala lili saja, dan makin lama kok enak juga ya,” cerita Titik dalam sebuah wawancara tahun 80an.

 

Karena ingin bisa berain gitar sendiri, Titik mendatangi tetangga seorang sopir yang memang jago main gitar. Tidak hanya itu saja, dirinya juga didorong Frater Linus guru sekolah dasar Xaverius di Surabaya untuk pandai berkesenian. Ketika sedikit bisa bermain gitar dan bisa bernyanyi, Titik yakin bahwa musik yang akan merubah hidupnya. “ Dalam bayangan saya waktu itu musik bisa membahagiakan hidup saya dan itu segera tercapai,” cerita Titik.

 

Maka dengan tekat Titik minta ke ibunya agar bisa masuk ke Akademi Musik Indonesia di Yogjakarta begitu lulus sekolah dasar. Tentu hal itu sangat tidak mungkin, sebab sekolah itu setingkat SMA dan Titik harus lulus SMP agar bisa masuk sekolah Akademi Musik Indonesia.

 

Namun apa yang dijelaskan dari sang ibu membuat Titik sangat kecewa. Titik seperti mendapat tantangan dan sangat marah. Saking marahnya dia pingsan dan membuat satu keluarga panik. Ibu Titik berusaha sabar membawanya ke seorang dokter sekaigus konsultasi apa yang terjadi.   “Dari dokter Rahmat ditanya seperti apa kronolisnya sehingga kejiwaan saya terguncang, dan atas saran dokter Rahmad akhirnya mami mengerti apa yang saya inginkan,” cerita Titik.

 

Sejak saat itu Titik memutuskan berhenti sekolah dan hanya sampai kelas 3 SMP. Keinginnannya gigih hanya ingin berain musik hingga tuntas bersama Dara Puspita. Hingga kemudian Dara Puspita sudah keliling eropa selama 5 tahun. Titik Hamzah baru pulang ke Indonesia pada tahun 1972 , lalu menikah mencoba hidup sebagai ibu rumah tangga.

 

Bersama empat anaknya, Risa, Kity, Sacha, dan runi pada tahun 1980an. Foto ist

Namun keinginan kembali bermusik muncul kembali pada tahun 1979 dengan membuat lagu baru di sebuah festifal Lagu Populer Tingkat Nasional. Lagu itu tidak menang, tapi mendapatkan penghargaan baru dalam festifal tersebut. Pada tahun 1981 ikut lomba lagi dan berhasil dikirim ke Budokan dan Chili. Dari Chili membawa kemenangan dan lagu tersebut dinyanyikan Hetty Koes Endang. Sejak saat itu nama Titik sangat diperhitungkan sebagai pencipta lagu yang genius. (pul)

Artikel lainnya

Reruntuhan St Paul's College Makau Sangat Memukau

Pulung Ciptoaji

Dec 27, 2022

Surabaya Sambut Kapal Pesiar MS Viking Mars

Author Abad

Dec 20, 2022

Jugun Ianfu Dipaksa Melayani Seks 10 Orang Sehari

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022

Dari Kolaborasi ke Nominasi

Author Abad

Oct 26, 2022