images/images-1671416788.png
Sejarah
Data

Kelakuan Orang Orang Kaya Tempo Dulu

Author Abad

Nov 24, 2022

715 views

24 Comments

Save

Kelakuan Orang Orang Kaya Tempo Dulu

 

Di dunia ini hanya 3 jenis orang yang tidak bisa dikendalikan. Pertama orang gila karena kehilangan kesadaran sehingga bebas melakukan apapun. Kemudian orang berkuasa karena jabatan bisa mengeluarkan kebijakan yang tidak bisa dicegah. Terakhir orang sangat kaya, karena harta benda bisa menguasai segala bentuk aturan dunia. Terkait orang kaya ini jangan pernah membuat hati iri. Kelakuan mereka memang terkadang aneh, dan keunikan ini hanya pantas untuk dijadikan bahan cerita dan pelajaran hidup.

                                        

Kelakuan aneh orang kaya itu salah satunya Hetty Gree dari New England setelah menerima warisan sebesar 10 juta USD dari ayahnya. Saat itu berumur 30 tahun, telah berhasil menggunakan uang warisan untuk dilipat gandakan. Sebelumnya sang ayah pernah memberi nasehat, bahwa seorang pria itu adalah binatang buas dan haus untuk mencari kekayaan. Nasehat sang ayah ini benar-benar tertanam di pikiran Hetty. Setiap hari dia berpenampilan jorok, menggunakan baju yang murah. Bahkan berkali kali dia menolak lamaran pria, tapi toh akhirnya dia menikah juga dengan seorang pria yang sama kayanya dengan dirinya.

 

Namun sang suami telah membuat kesalahan fatal hingga membuat usahanya bangkrut. Ketika sang suami mengharapkan bantuan Hetty untuk membayar hutangnya, Hetty malah menceraikannya. Karena kelakuan dan penampilannya yang unik dan sangat pelit ini, para wartawan menyebutnya dengan istilah The Witch of Wall Street atau si tukang sihir dari Wall Strees. Wall Street merupakan sebuah jalan yang terkenal banyak warga Yahudi tingal di Amerika. Serta kaum Yahudi ini dikenal sangat pelit dan penuh perhitungan.

 

Saking pelitnya Hetty sering menyuruh anak laki-lakinya menjual botol bekas dan koran yang sudah dibaca. Uang tersebut dipakai untuk kehiduoan sehari hari. Hingga suatu hari, sang anak terjatuh dari kereta luncur hingga lututnya patah. Karena ingin hemat, Hetty melarangnya berobat ke dokter dan hanya dirawat seperlunya. Hingga akhirnya kaki tersebut membusuk. Saat pemeriksaan di rumah sakit, sang dokter memutuskan harus diamputasi karena infeksi parah.

 

Pelit memang kunci orang menjadi kaya. Namun bisa menjerumuskan tindakan yang berbahaya. Saat si anak ini sudah besar, dia mendapat warisan uang sebesar 100 juta USD dari Hetty yang sudah tua dan sakit sakitan. Kini saatnya balas dendam, uang warisan itu dihambur-hamburkan  dengan kegiatan yang tidak penting. Bahkan digunakan untuk hidup bebas bersama perempuan yang rendah moral.

 

Lain ceritanya dengan orang kaya bernama James Gordon Bennet yang dikenal suka membuang uang. Warga Prancis yang memiliki surat kabar ini berusaha melepaskan diri dari kekayaan yang dimilikinya. Suatu hari dia naik kereta api The Train Bleu dari paris ke Monte Carlo. Di kereta ini dia memberikan tip kepada seorang penjaga kereta sebesar 14 ribu USD. Sang penjaga kereta yang menerima tip besar itu langsung turun dari stasiun berikutnya dan menyatakan mundur dari pekerjaan. Dengan modal 14 ribu USD tersebut, dia membuka sebuah rumah makan.

 

Hingga suatu saat di Monte carlo, James menemukan sebuah rumah makan yang disukainya. Sebab menunya ada panggang daging kambing yang merupakan makanan kegemarannya. Selama di Monte Carlo ini nyaris setiap hari nyaris James makan di rumah makan tersebut. Hingga suatu saat hendak makan, tempat duduk yang biasa dia tempati dipakai pelanggan lain. Langsung James mencari pemilik rumah makan dan menyatakan hendak membeli seluruh isi dan aset restoran. Awalnya si pemilik menolak, namun ketika James menawarkana harga 40 ribu USD, maka rumah makan itu langsung dilepas.

 

Merasa memiliki rumah makan itu, James langsung mengusir orang yang duduk di kursi faforitnya meskipun belum selesai makam. Belum cukup, selama menikmati daging kambing, setiap pelayan yang datang langsung diberi tip. Lalu berapa banyak tipnya, ternyata nilainya seluruh rumah makan itu tipnya. Pelayan yang beruntung itu bernama Ciro."Mulai saat ini rumah makan ini milikmu dan kasih nama Ciro," kata james sambil pergi.

 

Pata jutawan Timur Tengah juga punya kelakan aneh aneh. Apalagi mereka yang disebut jutawan minyak. Mereka ini para pemborong yang tidak punya rasa malu. Para pemiliki toko permata di sebuah klub malam adalah yang paling beruntung.

 

Ceritanya bermula saat Sheik Rashid pengusaha Dubai memborong 100 pasang kancing manset seharga 1200 USD dari sebuah toko petmata di Bond Street. Tidak hanya itu, Sheik Rashid  juga membeli 5 jam tangan merk Piaget yang terbuat dari emas putih berhias berlian. Masing masing harganya 35 ribu USD, Sheik Rashid pernah memebeli senapan berburu berselaput emas dari James Purdy and Sons seharga 35 ribu USD.

 

Lain lagi Sheik Yamani seorang menteri perminyakan Saudi Arabia yang sangat terkenal unik. Pernah suatu ketika sebuah toko serba ada Harods masih membuka pintunya selama berjam-jam. Padahal toko lain sudah tutup karena malam. Toko tersebut sengaja buka hanya untuk menunggu Sheik Yamani sedang berbelanja hadiah natal. Cara membuka toko diluar waktu jam ini hanya dilakukan oleh anggota kerajaan Inggris saat sedang berbelanja. Namun karena Sheik Yamani telah menghabiskan 56 ribu USD, maka karyawannya harus menunda waktu pulang. Hadiah itu sudah harus terbungkus secara rapi. Saat hendak dibawa pulang, eh..ternyata tidak cukup di bagasi mobil Rolls Royce miliknya. Beruntung saat malam itu lewat truk batu bara yang bersedia disewa untuk mengangkut hadiah hadiah natal.

 

D jaman Hindia Belanda hanya ada 3 profesi usaha yang bisa mendatangkan pundi-pundi kekayaan. Usaha pertama berhubungan dengan juragan batik. Profesi kedua berhubunan denan pabrik gula serta profesi ketiga usaha di bidang jual beli tanah dan barang komuditas. Di Garut awal tahun 1900 misalnya, sudah ada orang pribumi kaya bernama Masmin yang bergerak di bidang batik yan dikenal dengan batik garutan. Rumahnya sangat besar dan memiliki banyak karyawan. Usaha berkembang hingga menyewa-nyewakan mobil Auto Verhuurderij Masmin. Untuk memperlancar usahanya, Masmin memasang jaringan telpon pertama kali di Kota garut. Maka tersambunglah nomor telpon 01 yang bisa menghubungkan dengan para kolega bisnisnya.

 

 

Juga terdapat warga pribumi lain yang sangat kaya dan berperilaku unik. Raja gula Oei Tiong Ham dilahirkan di Semarang tanggal 19 November 1866. Oei Tiong Ham memulai bisnis pertamanya dengan hasil bumi seperti kopi, karet, kapuk, gambir, tapioka, serta opium. Karena bisnisnya berkembang pesat, dia berani untuk mengakuisisi 5 pabrik gula yang akan bangkrut seperti Pabrik Gula Pakis, Rejoagung, Ponen, Tanggulangin, dan Krebet. Bisnis gulanya berkembang pesat. Karena itulah, ia kemudian dikenal sebagai Raja Gula Asia dan menjadi orang terkaya se-Asia Tenggara.

 

Tak cukup sampai di situ, dia kemudian mendirikan OTHC dan melebarkan sayap bisnisnya dari Hongkong, New York, hingga London. Memasuki abad ke-20, ia menjadi orang terkaya se-Asia Tenggara, dan karena kesuksesan usaha gulanya, ia mendapat julukan Raja Gula dari Jawa. Sebagai seorang Raja Gula, Oei Tiong Ham tinggal di sebuah istana yang megah. Istana itu kini dikenal dengan nama Gedung Balekambang. Untuk mengurus rumahnya, Oei Tiong Ham mempekerjakan 40 asisten rumah tangga, 50 tukang kebun, serta dua koki.

 

Saat kondisi Semarang kurang kondusif, Oei Tiong Ham memutuskan pindah ke Singapura pada tahun 1920. Selain itu, keputusannya untuk pindah ke Singapura dikarenakan tak tahan dengan beban pajak yang dikenakan Pemerintah Belanda. Selama di Singapura, dia menguasai seperempat bagian luas wilayah di sana. Bahkan sampai saat ini masih ada satu ruas jalan di sana yang memakai namanya, yaitu Oei Tiong Ham Park.  Empat tahun setelah kepindahannya, Oei Tiong Ham meninggal mendadak karena serangan jantung.

 

Warga pribumi yang sangat kaya bernama Taspirin.  Warga yang tinggal di Semarang pada awal abad ke-20 ini awalnya  hanya orang biasa. Tasripin lahir pada tahun 1834 dan mulai bisnis sejak muda dengan membeli sejumlah tanah dari orang-orang Belanda. Aset-asetnya tersebar di seluruh Kota Semarang. Tasripin disebut satu-satunya orang Jawa yang kaya pada saat itu. Lantas bagaimana bisa orang pribumi bisa menjadi sangat kaya. Ternyata usaha awal  Tasripin di bidang penyamakan kulit, hasil bumi, serta sewa menyewa tanah dan bangunan. Selain itu, Tasripin juga menjalankan usaha pengiriman barang di daerah Kota Lama Semarang. Aset tanah Tasripin tersebar di beberapa perkampungan seperti Kampung Kulitan, Gandekan, Gedungbobrok, Jayenggaten, Kepatihan, Pesantren, Sayangan, Kebon Kenap, Wotprau, Demangan, Bang Inggris, Kampung Cokro, Kampung Bedug. Dalam catatan koran Bataviaasch Nieuwsblaad pada 11 Agustus 1919, nilai kekayaan aset warisan Tasripin mencapai 45 juta gulden.

 

Rupanya cerita tentang seorang pribumi kaya raya bernama Tasripin terdengar hingga Negeri Belanda. Ratu Belanda Wilhelmina sangat bersimpati dan memberikan sejumlah uang koin yang di kedua sisinya ada gambar wajahnya. Uang ini bukan sekedar mata uang, namun berupa tanda medali penghargaan seorang raja kepada rakyatnya. Untuk mengapresiasi pemberian itu, Tasripin memasang beberapa uang koin di lantai rumah. Karena adanya uang koin ditemat itu,  para serdadu Belanda tak pernah menggeledah aset rumah milik Tasripin. Sebab jika mereka masuk rumah dan menginjak lantai itu, maka sama saja telah menghina Ratu Belanda. (pul)

Artikel lainnya

Kembali ke Jati Diri Adalah Kembali ke Kebun, Sawah dan Segenap Pertanian Rakyat

Malika D. Ana

Apr 03, 2023

hari selasa pagi

Reta author

Feb 21, 2023

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

Menjelajah Tempat Industri Gerabah Era Majapahit

Pulung Ciptoaji

Dec 21, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022

Epigrafer Abimardha: "Jika Hujunggaluh ada di Surabaya, itu perlu dipertanyakan"

Malika D. Ana

Feb 11, 2023