images/images-1690097150.jpg
Indonesiana

Dulu Beli Motor, Orang Satu Kampung Ikut Seneng

Pulung Ciptoaji

Jul 23, 2023

628 views

24 Comments

Save

Seorang ibu bersama dua anaknya sedang berpose di atas Vespa tahun 1971. Sepeda motor mendapatkan tempat bagi konsumen di Indonesia karena dianggap lebih evesien dan praktis. Foto FB 

 

 

motor honda

 

Sebuah dealer Honda sedang mengirim motor ke seorang konsumen. Ketika mendapatkan motor tersebut diturunkan dari truk pengangkut, saat itu pula warga satu kampung akan menyambutnya sebagai sebuah berkah. Foto dok FB

   

abad.id-Menikmati alat transportasi tanpa kuda tanpa memberi makan rumput sudah menjadi impian manusia sejak jaman dulu. Alat transportasi itu digerkan tanpa tenaga manusia sebagai pendorong penarik atau pemanggul. Maka sejak munculnya mesin uap diciptakan, manusia berlomba-lomba membuat mesin yang lebih ramping yang bisa melaju di jalan raya. Sejak Otto menemukan konsep mesin 2 tak, maka bermacam-macam pengembangan dan penyempurnaan teris dilakukan.

 

Baca Juga : Beken dan Keren Sepeda Kesayangan

 

Maka tercatatlah nama Nicolas-Joseph Cugnot, seorang kebangsaan Perancis dan menciptakan mobil pertama pada 1879. Dirinya terinspirasi dari penggabungan kereta kuda dan mesin uap yang dilengkapi dengan ban.

 

Bagi warga jajahan Hindia Belanda, kabar munculnya mobil tersebut sudah terdengar. Disebutlah beberapa nama golongan sosial tertentu yang bisa memiliki mobil dengan mendatangkan langsung dari eropa. Misalnya di tahun 1915, seorang datuk waga Bali yang masih kerabat dari I Gusti Ngurah Mayun sudah memiliki mobil lengkap dengan memperkerjakan sopirnya. Nun ...jauh sebelumnya, Pakubowono X atau Raja Kasunanan Surakarta yang bergelar Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X membeli mobil empat roda bermerek Benz. Sama dengan nama penciptanya, yaitu Karl Benz. Mobil Benz resmi menjadi milik Pakubuwono X pada 1894.

 

Baca Juga : Jangan Kaget, Orang Indonesia Sejak Dulu Sudah Gila Mobil

 

Untuk mendapatkan mobil ini, Pakubuwono X harus inden terlebih dahulu dan butuh waktu satu tahun untuk mempersiapkan pembuatannya. Tipe mobil yang dipesan ini memiliki banyak variasi dan dibuat sesuai dengan permintaan sang raja. Pakubuwono X mendapatkan mobil tersebut dari John C Potter, seorang penjual mobil pertama di Indonesia yang mendapat kepercayaan untuk mengurusi pengiriman mobil pesanan Pakubuwono X dari Eropa.

 

Setelah mendatangkan Benz, sang raja masih gandrung dan mendatangkan Benz seri lain di tahun-tahun berikutnya. Pakubuwono X bisa dikatakan sebagai Raja Surakarta paling berpengaruh dan bertahta selama 46 tahun (1893-1939).

 

Sementara itu revolusi sepeda motor di tanah Hindia Belanda sudah diawali sejak alat transportasi tersebut dianggap lebih praktis dan efisien. Motor dikenal sebagai kendaraan yang gesit, irit, mudah dikendarai dan sesuai dengan medan transportasi yan sempit. Di Indonesia motor lebih populer ketimbang mobil, terutama untuk lapisan menengah ke bawah karena relatif terjangkau.

 

Baca Juga : Hikayat Pabrikan Mobil di Surabaya, Dari Demmo Hingga Holden

 

Motor pertama ada di Indonesia seperti yang ditulis James Luhulima, dalam buku Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini, tiba di Indonesia pada 1893. Saat itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda.

 

Motor pertama yang tiba di Indonesia bermerek Hildebrand und Wolfmüller dan berasal dari Jerman. Hildebrand und Wolfmüller adalah motor buatan Henry dan Wilhelm Hildebrand bersaudara yang merupakan insinyur mesin uap bersama rekannya Alois Wolfmüller. Motor Hildebrand und Wolfmüller tersebut tiba di Hindia Belanda melalui Pelabuhan Semarang.

 

harga motor

Harga motor di sebuah iklan surat kabar. Sejak muncul pola kerja sama pembiayaan melalui bank, motor semakin mudah dibeli dan terjangkau. Foto FB  

 

Meski saat itu Indonesia di bawah otoritas Belanda, tapi pemilik motor pertama tersebut bukan orang Belanda melainkan orang Inggris bernama John C Potter. Potter bekerja sebagai masinis di Pabrik Gula Oembol, Probolinggo.

 

Baca Juga : Aktor James Dean dan Kutukan Mobil Porsche

 

Dengan alasan  mampu memiliki mobilitas yang sama tingginya dengan mobil, maka tanah Hindia Belanda dianggap lebih cocok dengan kehadiran motor. Alat transportasi ini dianggap sebagai dewa penolong. Motor bisa memberikan kesempatan bagi rakyat kecil untuk mengejar ketertinggalannya. Sepeda motor adalah alat yang paling tepat untuk membawa golongan bawah memiliki kesempatan masuk menjadi golongan menengah.

 

Dekade memasuki orde baru, produktifitas golongan bawah langsung bisa mengalami kenaikan yang drastis sejak kehadiran motor. Jika sebelumnya hanya golongan atas memiliki alat transportasi mobil, serta golongan bawah hanya memiliki kereta dorong, becak, gerobak sapi dan paling cepat adalah dokar, maka awal orde baru memberi kesempatan memperoleh mobilitas yang sama.

 

motor vespa

Dengan menerapkan 3 S, yaitu sales, spare part dan servis yang baik, merk motor piagio berhasil merebut hati konsumen hingga saat ini. Foto FB 

 

Apalagi revolusi desain dan teknologi sepeda motor semakin memperuntukan kendaran ini multi fungsi. Tidak hanya sebagai alat angkut orang, namun juga barang. Motor bisa mencapai kecepatan 100 km/jam dan terdapat ruang untuk tempat barang. Maka sebuah jarak menjadi tidak ada artinya lagi. Kalau di masa lalu sepeda motor hanya untuk kendaraan dalam kota, kini orang sudah biasa bersepada motor antar-kota. “Banyak sekali karyawan yang rumahnya jarak 50 km dari tempatnya bekerja, memilih ke kantor dengan sepeda motor,” tulis Dahlan Iskan dalam sebuah artikel tahun 2012.

 

motor yamaha

Yamaha pernah mencetaak motor serba guna yang mampu mengangkut beban berat dan sangat membantu petani. Foto FB

 

Maka Dahlan menusulkan segala macam perencanaan pembangunan sudah harus mengakomodasikan kehadiran sepeda motor sebagai angkutan masal. Jika perlu pembangunan jalan tol juga mengakomodasikan sepeda motor. “Eksistensi sepeda motor harus diakui sebagai bagian dari kebijaksanaan pembangunan. Pemilik mobil tidak boleh lagi merasa dirinya sebagai pemilik paling sah sebuah jalan raya. Sepeda motor harus diterima sebagai pengguna sah yang hak-haknya sama dengan pemilik mobil,” harap Dahlan Iskan. (pul)

Artikel lainnya

Kembali ke Jati Diri Adalah Kembali ke Kebun, Sawah dan Segenap Pertanian Rakyat

Malika D. Ana

Apr 03, 2023

hari selasa pagi

Reta author

Feb 21, 2023

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

Menjelajah Tempat Industri Gerabah Era Majapahit

Pulung Ciptoaji

Dec 21, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022

Epigrafer Abimardha: "Jika Hujunggaluh ada di Surabaya, itu perlu dipertanyakan"

Malika D. Ana

Feb 11, 2023