images/images-1677219069.png
Budaya

Merasa Hening di Tengah Keramaian MJ (1)

Pulung Ciptoaji

Feb 24, 2023

468 views

24 Comments

Save

Ketika grup putra-putra Joe Jackson mulai terbentuk, Michael Jackson masih sangat belia. la bersama kakaknya Marlon yang usianya terpaut sekitar 11 tahun. Foto dok net

 

abad.id- Michael kecil telah berhasil menunjukkan kebolehannya. la bernyanyi sambil menari, menirukan gaya penyanyi berkulit hitam lainnya, James Brown yang pada waktu itu sedang berada di puncak ketenarannya. Perkembangan Michael Jackson begitu cepat, sehingga ia diberi gelar anak ajaib. Para penggemar Jackson datang berduyun-duyun untuk melihat aksi mereka di atas panggung, terutama untuk menyaksikan kelincahan Michael, dengan pembawaan yang masih seperti anak-anak tetapi dengan penampilan dan gaya orang dewasa.

 

 

“Suaranya yang melengking tinggi bahkan terkadang bisa menjangkau ketinggian suara seorang penyanyi wanita. Aksi panggungnya, benar-benar bisa memukau para penggemarnya, Michael Jackson adalah saham terbesar,”

 

 

Puncak prestasi yang diraih Michael adalah ketika berhasil memenangkan 8 buah hadiah Grammy, semacam hadiah Oscar bagi dunia musik pada tahun 1983. Album Michael, Thriller, memenangkan Grammy Awards, laku sejuta copy dalam waktu satu minggu. Bahkan dalam waktu satu bulan telah terjual sekitar 30 juta copy di seluruh dunia. Selain hadiah Grammy, Michael Jackson mencetak prestasi lagi karena 7 dari 9 lagu dalam album Thriller itu selalu ada pada urutan teratas 10 anak tangga lagu-lagu box office di seluruh dunia.

 

 

Prestasinya yang gemilang ini tidak diraihnya dalam waktu sekejap. Meskipun tak dapat dipungkiri, ada faktor bakat dan keberuntungan turut berperanan penting atas sukses Michael Jackson dan saudara-saudaranya.

 

Dimulai dari Grup The Jackson Five, yang  lahir setelah dari  satu keluarga terdiri dari Sigmund, Toriano, Jermaine. Kemudian disusul oleh Michael dan Marlon. Mereka digembleng dengan keras oleh ayah mereka bernama Joe Jackson.

 

 

Sebenarnya tidak ada cita-cita menjadi artis besar dari Joe Jackson. Dia hanya senang melihat putranya Sigmund,Toriano dan Jermaine bisa menyanyi dengan baik, dan bisa membuat paduan suara dengan pas. Setelah sukses di beberapa pertunjukan, timbul niatnya untuk menggembleng dan meningkatkan keahlian bernyanyi sambil menari di atas panggung. Selain itu peningkatan yang dilakukan Joe Jackson agar putra-putranya bisa menjadi entertainer. Penghibur yang baik adalah dengan meningkatkan keahlian mereka memainkan berbagai instrumen musik.

 

 

Setelah dirasa cukup mahir, Joe Jackson mulai menerjunkan  putra-putranya ke arena pertunjukan secara komersil. Kemudian mereka mulai membuat rekaman. Pertama dengan perusahaan rekaman kota mereka sendiri. Tetapi hasilnya tidak menggembirakan. Baru pada tahun 1968, setelah The Jackson Five benar-benar merasa siap, mereka dipertemukan dengan perusahaan piringan hitam Motown yang terkenal.

 

Kemudian mereka ditemukan Diana Ross seorang penyanyi berkulit hitam. Orang mulai menduga-duga masa depan seperti apa yang akan diraih grup remaja dan bocah kulit hitam ini. Diana Ross, penyanyi solo bekas anggota The Supremes dianggap berjasa memperkenalkan The Jackson Five dengan pihak produser rekaman Motown. Tetapi kontrak dengan Motown baru ditanda tangani pada tahun 1969. Album pertama mereka yang memuat lagu Want You Back, berhasil merebut pasaran.

 

Michael Jackson Bergabung The Jackson Five

 

Saat itu tahun 1965, dan Michael Jackson yang baru berusia 7 tahun. Di usia yang sangat belia itu Michael mulai turut manggung untuk pertama kalinya dengan saudara saudaranya. Aksi panggung di sebuah sekolah menengah atas setempat. The Jackson Five menyanyikan salah sebuah lagunya grup The Temptations yang sedang tenar tenarnya, My Girl. Dengan suara yang khas anak-anak, Michael berhasilmendapat sambutan positif. Sejak itu selama dua tahun berikutnya,The Jackson Five selalu mengajak Michael dan memenangkan hadiah pertama pada setiap lomba lagu-lagu.

 

 

Setelah nama The Jackson Five terkenal dan rekaman, kehidupan pribadi mereka tidak lagi seperti dulu. Mereka tidak lagi bisa hidup bebas. Mereka kini sudah milik masyarakat yang ingin menyaksikan The Jackson beraksi di atas panggung maupun dalam kehidupan sehari-hari di luar panggung. Sebagai imbalan atas hidup yang terasing ini, The Jackson Five mengeruk uang dengan mudah. Segala hal yang menyangkut diri mereka, bisa menghasilkan uang. Foto, tanda tangan,  sticker, album foto, majalah, alat alat tulis yang memuat nama The Jackson Five laris seperti pisang goreng.

 

Sukses The Jacksons semakin menanjak setelah mendapat bimbingan Quincy Jones. Sosok ini berhasil mengubah dan pengaransir lagu, hingga membuat dua buah album, Off the Wall dan Thriller. Kedua buah album itu laris bukan main, terutama Thriller.

 

"Dulu Michael selalu mengatakan ingin mengarang lagu untuk semua orang," Kata Katherine Jackson, ibu Michael.

 

 

Banyak komentar positif tentang album Thriller. Dalam album ini, Michael mengenalkan musik yang segar dan orisinil. Musiknya penuh energi dan membangkitkan gairah. Siapapun bisa menari bersama musiknya, bekerja sambil mendengarkannya, atau ikut menyanyikannya.

 

 

Di mana-mana album Thriller mendapat sambutan luar biasa, bahkan di Afrika Selatan pun. “Album Michael Jackson ini mampu menjembatani gap, celah, dalam masalah apartheid atau perbedaan ras," kata seorang pimpinan pabrik rekaman dan penjual kaset terkenal di Cape Town, Afrika Selatan.

 

Bahkan Rusia yang sedang perang digin dengan Amerika Serikat ikut demam Michael Jackson. Meskipun para penggemar berusaha mendapatkan piringan hitamnya secara sembunyi-sembunyi. "Musiknya seperti aliran listrik, menyengat dan temponya memang tempo masa kini," ujar seorang pelajar rusia. (pul)

Artikel lainnya

Sehat Bersama Pemerintah Baru 52,2 Juta Warga Indonesia Dapat Cek Kesehatan Gratis

Mahardika Adidaya

Oct 24, 2024

Salah Langkah Kebijakan Pangkas Nilai Tambah Ekonomi Hilirisasi Nikel

Author Abad

Jul 15, 2024

Menggali Dana Hibah Untuk Pensiun Dini PLTU

Author Abad

Jul 16, 2024

Kiai Mahfudz Termas, Pewaris Terakhir Hadist Bukhori #3

Author Abad

Mar 11, 2023

Begini Respon TACB Perihal Reklame di Lokasi Cagar Budaya

Author Abad

Feb 26, 2023

A.H. Thony: "Dulu jadi panutan pembongkaran, kini kok mau dipasangi reklame lagi. Mesakne Mas Wali"

Malika D. Ana

Feb 24, 2023