images/images-1685442768.png
Sejarah

Cerita Budidaya Ikan di Jaman Purba

Author Abad

May 30, 2023

611 views

24 Comments

Save

Penulis : Muhammad Naufal Maulana Hafizh

 

Abad.id-Salah satu sejarah perdagangan dunia yang tertua yaitu perdagangan ikan. Sebab manusia suka dengan jenis komuditi air ini dimulai sejak jaman prasejarah. Beberapa situs purba yang ditemukan berupa sisa hasil ikan mulai tulang, cangkang kerang bahkan sirip ikan purba.

 

sejarah ternak ikan

 

Jika melihat sejarah eropa, dari daerah Lofoten ke bagian selatan Eropa, Italia, Spanyol dan Portugal, perdagangan ikan ini dimulai pada periode Viking atau sebelumnya, yang telah berlangsung lebih dari 1000 tahun. Namun masih merupakan jenis perdagangan yang penting hingga sekarang.

 

Di India, Pandyas, kerajaan Tamil Dravidian tertua, dikenal dengan tempat perikanan mutiara diambil sejak satu abad sebelum masehi. Pelabuhan Tuticorin dikenal dengan perikanan mutiara laut dalam. Paravas, bangsa Tamil yang berpusat di Tuticorin, berkembang menjadi masyarakat yang makmur karena berhasil membangun komoditi mutiara dan pengetahuan ilmu pelayaran dan perikanan.

 

Lalu peradaban manusia mulai berubah seiring dengan semakin mampu membuat teknologi pengelolaan sumberdaya ikan. Jika sebelumnya manusia mencari ikan di laut dan disungai, pada era berikutnya mulai melakukan budidaya ikan melalui penampungan. Pembudidayaan ikan mulai kegiatan memelihara, membesarkan dan/atau membiakkan ikan, dan memanen hasilnya dan mengolah hasil panen. Manusia purba sekalipun mulai melakukan proses terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, bahkan perencanaan untuk sumberdaya ikan.

 

Dari menganalisa dan pengalaman empiris ini, muncul ilmu baru Ikhtiologi. Yaitu ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang ikan. Ikhtiologi dalam Bahasa Inggris yaitu Ichthyology berasal dari kata ichthy, yang dalam bahasa Yunani ixthu, manyatukan bentuk dari ixthus, yang berarti "ikan".

 

 

Berdasarkan sejarah, ichthyologists sebutan untuk seseorang yang menjelaskan atau menggambarkan ikan yang mereka teliti. Ikan merupakan kelompok hewan bertulang belakang yang paling beragam jenisnya. Setidaknya, ada 33.000 spesies ikan yang telah dipelajari sejauh ini. Pada masa kini, Ruang lingkup ikhtiologi adalah mengenai studi mengenai populasi ikan, habitat, dan sumber daya perikanan. Ikhtiologi bermula dari awal periode Paleolitik, yaitu sekitar empat puluh ribu tahun yang lalu, dan masih terus dikembangkan hingga hari ini.

 

Dalam buku History of Ichthyology tulisan Vishnupriya K.M, Sangeetha A T, Rekha J Nair menjelaskan, awal ikhtiologi diperkirakan dimulai pada 300 SM–1499 M. seorang Filsuf Yunani Aristoteles mulai menambahkan iktiologi ke dalam pendidikan formal pada tahun 335 SM dan 322 SM. Dialah yang menjelaskan klasifikasi taksonomi pada ikan paling awal, di mana 117 spesies ikan Mediterania dijelaskan secara rinci dan akurat. Selain itu, Aristoteles mengamati perbedaan anatomi dan perilaku antara ikan dan mamalia laut.

 

Namun sistem yang ia buat malah menjelaskan fakta yang salah dan tidak tepat. Pada perkembangan iktiologi modern, banyak sekali penulis-penulis yang menuliskan buku tentang iktiologi. Hal ini dimulai sejak abad ke-16 dan seterusnya. Telah begitu banyak karya telah dilakukan oleh penulis yang berbeda. Sebut saja Belon, Salviani dan Rondelet meneliti dan menulis tentang ikan-ikan pada perairan Mediterania dan Eropa.

 

Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 merupakan abad dimulainya Ikhtiologi modern.  Banyak spesies baru yang masuk ke Eropa, khususnya dari wilayah Indo-Pasifik, memberikan kontribusi besar untuk mengkaji hal-hal terkait Ikhtiologi ini. Misalnya saja seorang ilmuan yang bernama Marcus Eliescr Bloch yang mengkaji ikan dari perairan tawar Jerman dan dari tempat-tempat asing lainnya.

 

Bahkan rekan serta muridnya merupakan filolog dan naturalis yang  bernama Johann Gottlob Theaenus Schneider telah menerbitkan Systema Ichthyologiae Iconibus (1801).  Buku itu terdapat kumpulan spesies dengan jumlah spesies yang disebutkan di dalamnya berjumlah 1519. Kemudia sistem Bloch dan Schneider digantikan oleh Bernard Germain Etienne de Lacépede. Lacepede merupakan ilmuwan yang menyelesaikan karya besar kompilasi dan deskripsi asli yang sangat penting bagi ikhtiologi. (pul)

Artikel lainnya

Sehat Bersama Pemerintah Baru 52,2 Juta Warga Indonesia Dapat Cek Kesehatan Gratis

Mahardika Adidaya

Oct 24, 2024

Salah Langkah Kebijakan Pangkas Nilai Tambah Ekonomi Hilirisasi Nikel

Author Abad

Jul 15, 2024

Menggali Dana Hibah Untuk Pensiun Dini PLTU

Author Abad

Jul 16, 2024

Kiai Mahfudz Termas, Pewaris Terakhir Hadist Bukhori #3

Author Abad

Mar 11, 2023

Begini Respon TACB Perihal Reklame di Lokasi Cagar Budaya

Author Abad

Feb 26, 2023

A.H. Thony: "Dulu jadi panutan pembongkaran, kini kok mau dipasangi reklame lagi. Mesakne Mas Wali"

Malika D. Ana

Feb 24, 2023