images/images-1677223243.png
Budaya

Merasa Hening di Tengah Keramaian MJ (2)

Pulung Ciptoaji

Feb 24, 2023

605 views

24 Comments

Save

Photo : Kevin Mazur/WireImage

 

abad.id- Berkat didikan yang baik dari orang tua penganut agama Kristen yang taat, seluruh anggota grup The Jacksons tak ada yang sombong. Michael Jackson sendiri, sang superstar justru dikenal seorang pemuda pemalu. Sifat pemalunya luar biasa. Bukan hanya malu menghadapi seorang gadis misalnya, tetapi malu menghadapi semua orang. Apalagi bila jarak antara dia dengan orang yang diajak berbicara terlalu dekat.

 

 

Namun anehnya, begitu Michael Jackson beraksi di atas panggung, rasa malu itu hilang seketika. Gerakan-gerakan yang lincah begitu mempesona membuat penonton terkesima. Bersama beberapa kawan duetnya, pentas Michael selalu sukses dan mendatangkan materi begitu mudah.

 

 

Segala kekayaan dan ketenaran telah diraih putra-putra Joe Jackson, harus diimbangi dengan pengorbanan kehidupan pribadi. Michael Jackson misalnya, harus berkorban lebih besar karena kepopulerannya. Ketika putra-putra Joe sudah mulai meninggalkan kota kecil Gary, untuk membina karir yang lebih bagus, keluarga ini seolah-olah mulai hidup dalam "'buih plastik". Masa kanak-kanak mereka terganggu oleh kehidupan lain yang tidak lagi memungkinkan bergerak bebas.

 

 

Bila anak-anak lain bisa bebas berkeliaran atau bermain ke mana mereka suka tanpa diperhatikan, lain halnya dengan putra-putra Pak Joe ini. Rumah mereka diperlengkapi dengan kawat-kawat listrik yang mengitari dinding, sedangkan pintu gerbangnya mengubah penampilan rumah keluarga Jackson seperti sebuah benteng. Suasana di halaman rumah juga tidak lagi santai karena adanya anjing-anjing penjaga, seperti bulldog atau herder yang selalu siap sedia untuk menerkam siapa saja yang berani memasuuki daerah "kerajaan" mereka. Dalam suasana seperti inilah akhirnya putra-putra keluarga Jackson dibesarkan.

 

 

Saudara-saudara Michael Jackson dapat meninggalkan "buih plastik" itu untuk melihat keadaan di luar lingkungan mereka. Namun tidak bagi Michael. la terlalu terkenal, sehingga untuk keluar dari ' buih plastik harus berpikir seribu kali. "Pernah sekali saya nonton film di bioskop. Filmnya saya ingat, The Halloween. Filmnya mengerikan dan saya takut sekali. Tetapi saya senang telah pergi dan saya senang karena samaran saya tak diketahui penonton yang lain," kata Michael di sebuah wawancara.

 

 

Untuk menghibur kesunyiannya, Michael Jackson tinggal serumah dengan orang tuanya di Encino, suatu kota satelit di daerah California. Hingga berusia 25 tahun, ia belum ingin mempunyai rumah sendiri. Rumah orang tuanya di Encino dibangun diberi tambahan ruangan yang mencerminkan seleranya. Kalau ditanya mengapa ia masih suka "ikut" orang tua,  jawabannya tak pernah berbeda. Seperti apa yang dikatakannya kepada surat kabar Los Angeles Times pada tahun 1981. "Saya rasa saya akan mati. Saya merasa begitu kesepian. Bahkan di rumah pun saya merasa kesepian. Kadang-kadang saya duduk di dalam kamar sendiri dan menangis sedih. Sulit sekali mencari teman dan ada hal-hal yang tak dapat saya bicarakan dengan orang tua saya. Pada malam hari kadang-kadang saya berjalan-jalan di sekeliling rumah saya, berharap dapat berjumpa dengan seseorang yang dapat saya ajak berbicara. Tetapi tak ada, jadi akhirnya saya pulang saja. Akhirnya saya pikir hidup bersama orang tua masih lebih enak, ada yang bisa diajak ngobrol dan setidak-tidaknya mereka telah mengerti tentang saya," tambah Michael lagi.

 

Michael telah dewasa tetapi masih berjiwa anak-anak dalam beberapa hal. Di rumahnya, Michael menciptakan sebuah tempat pelarian  yang jauh dari sepi. Tempatnya adalah gabungan dari dunia nyata dan dunia khayal. la membuat semacam kamar yang disebutnya kamar bajak laut, dengan segala jenis peralatan bajak laut. Michael Jackson yang sering membayangkan dirinya sebagai Peter Pan yang tidak pernah menjadi tua. Dia juga membangun Dunia Walt Disney di rumahnya dengan robot-robot yang bisa bergerak.

 

Michael Jackson performs live on stage, 1996, Jerudong Park, Brunei. Photo: Phil Dent/Redferns

 

Selain itu ia juga membuat air mancur yang memancarkan air soda, screening room ( kamar untuk memilih lagu-lagu) dan punya koleksi binatang yang sebagian besar telah menghuni rumahnya sejak kecil. Koleksinya mulai seekor llama (semacam unta dari Amerika Selatan), dua ekor anak rusa yang sekarang sudah dewasa, serta seekor biri-biri jantan.

 

 

Selain itu Michael juga memelihara tiga ekor burung betet, dua pasang angsa, sepasang putih dan yang sepasang lagi angsa hitam dan beberapa ekor burung merak. "Michael tak pernah bosan pada binatang. la masih seperti anak-anak," kata Joe Jackson yang disetujui oleh Katherine, ibu Michael.

 

"Dalam kata lain ia masih akan terus berkembang menjadi dewasa. la sering minta nasihat. la sangat pemalu di antara orang-orang, tetapi di hadapan ribuan orang dan di atas panggung, dia menjadi lain. Tetapi Michael tak pernah menjadi besar kepala atas suksesnya, meskipun banyak orang mengelu-elukannya," tambah Joe Jackson.

 

 

"Anak-anak saya taat beragama, demikian juga Michael. la penganut agama Kristen yang taat," ujar Joe Jackson lagi.

 

"Waktu kecil, kami bimbing mereka dengan sering membaca Kitab Injil dan ajaran-ajaran Tuhan. Dalam kitab Injil itu benar-benar mereka hayati dan jalankan. Anak-anak saya tak ada yang kecanduan obat bius, mereka tak minum minuman keras, tak merokok. Bukan ingin memuji anak sendiri, tetapi demikianlah kenyataannya,” kata Joe.

 

 

"Michael sendiri adalah vegetaris murni. Segala macam daging dan ikan tak disentuhnya. la hanya makan sayuran-sayuran, kacang-kacangan dan yang semacam itu," celoteh Joe Jackson lagi.

 

"la punya alat untuk membuat es krim dan berondong jagung. Anak-anak kecil diundangnya dan disuguhinya berondong jagung serta es krim buatannya," tambah Joe.

 

 

“Memang sejak kecil Michael sudah lain sendiri dari anak-anak saya yang lain," kata Katherine.

 

"Bahkan ketika masih bayipun gerakan-gerakannya di tempat tidur seolah-olah sudah teratur. Nah, ketika Michael sudah mulai bisa menari, gerakan-gerakannya sudah seperti gerakan orang dewasa. Michael memang benar-benar berbakat sebagai seorang entertainer, penghibur. Michael memang kurus, sehingga banyak orang yang menafsirkan macam-macam. Yang pencandu narkotiklah, yang peminumlah, dan yang paling menyedihkan adalah bahwa ia dicap sebagai gay, seorang homo

seks," ujar Katherine lagi.

 

"Kami tidak anti gay, Michael pun tidak, tetapi ia bukan gay. Kami yakin akan hal itu. Yang lebih menyedihkan lagi, setelah sebagian rambutnya terbakar karena kecelakaan pada saat shooting film iklan untuk Pepsi Cola, orang mengatakan bahwa Michael telah menjalani bedah plastik pada seluruh wajahnya. Yang benar hanya hidungnya saja yang dioperasi, agar lebih mancung, itu pun sudah lama dilakukannya, jauh sebelum ia mengalami kecelakaan itu."

 

Michael Jackson menyadari akan banyaknya cap yang dilontarkan kepadanya. Begitu banyak orang yang suka kepadanya pasti banyak pula yang karena iri hati. ltu sudah memang risikonya menjadi milik masyarakat. Michael Jackson senang menjadi orang terkenal, ia senang bisa membuat senang orang lain, tetapi pada saat-saat tertentu ia juga mendambakan kebebasan. la ingin seperti orang lain yang bebas mengerjakan hal-hal sepele tanpa harus berpikir seribu kali lebih dahulu.

 

 

Tidur Panjang MJ Sisakan Misteri

 

 

Hubungan Michael Jackson dengan sang ayah Joe Jackson kerab naik turun. Beberapa kali sepanjang hidupnya mereka berseteru tanjam.  Michael juga mengungkapkan bahwa Joe, kerap memukul anak-anaknya jika berbuat kesalahan. "Ia masih merupakan misteri bagiku dan mungkin akan selalu begitu," tulis Michael tentang hubungannya dengan sang ayah.

 

 

Hingga pada akhirnya 25 Juni 2009, saat sedang mempersiapkan serangkaian konser musim panas untuk warga di London, Inggris, MJ ditemukan tewas di rumahnya. Dari abcnews.go menuliskan kronologis 12 jam terakhir sebelum kematiana Super Star. Mulai pukul 12.30 waktu setempat,  mobil escalade hitam milik Michael Jackson kembali ke rumah sewaannya di sekitar Beverly Hills. Meskipun cuaca hangat, tetapi Jackson tetap merasa dingin. Akhirnya, pada pukul 01.00, dokter pribadinya, Murray tiba dan memberikan obat penenang agar ia tertidur. Setelah tiba, Michael Jackson secara berturut-turut mengonsumsi macam-macam obat tidur.

 

 

Dari pukul 01.00-07.30, Michael Jackson secara terus menerus menerima obat tidur, baik melalui suntikan atau bahkan memakannya langsung. Jenis obat tidur yang dikonsumsinya, yakni tablet Valium 10 milligram, 2 milligram Ativan, dan 2 milligram Versed. Michael Jackson sempat meminta kepada Murray untuk diberikan profol, sebagai obat putih “susu”-nya, tetapi Murray menolaknya.

 

 

Pada pukul 10.40, Murray menyerah akan tuntutan Jackson yang terus-menerus menginginkan obat-obatan tersebut. Saat itu juga, Murray mengatakan kepada penyelidik bahwa dia terus memantau detak jantung dan pernapasan Jackson dengan oksimetri denyut. Setelah obat penenang memasuki aliran darah Jackson, matanya tertutup, napasnya melambat, dan ia pun tertidur lelap. Saat Jackson tertidur lelap, Murray mengambil istirahat sebentar sekitar 2 menit ke kamar mandi. Namun ketika ia kembali, Jackson telah berhenti bernapas.

 

Pengacara Murray, Ed Chernoff mengatakan, menyadari ada masalah denut jantung, Murray mencoba melakukan CPR dan menelepon 911. Namun, di catatan ponselnya tidak menunjukkan panggilan kepada 911. Catatan ponselnya menunjukkan bahwa Murray melakukan tiga panggilan ke klinik medis Vegas (tempat ia bekerja), seorang pasien untuk membicarakan hasil tes, dan terakhir kepada temannya di Houston.

 

Menurut Chernoff, Murray tidak menelepon 911 karena ia tidak tahu alamat rumahnya. Akhirnya, sekitar tengah hari, Murray memutuskan untuk ke dapur dan meminta bantuan. Chef Kai Chase dan putra tertua Michael Jackson panik mendengar dokter berteriak dan meminta bantuan kepada seisi rumah, salah satunya adalah Alvarez, penjaga pribadi Jackson.

 

 

Sesampainya kembali di kamar Jackson, Murray melanjutkan CPR dan menyuruh Alvarez menelepon 911. Padahal, Murray mengaku bahwa belum pernah melakukan CPR sebelumnya.

 

 

Lalu, sekitar pukul 12.27, ambulans dan mobil pemadam kebakaran tiba di kediaman Michael Jackson bersama dengan para paparazzi. Setelah 30 menit kemudian, barulah paramedis pergi ke rumah sakit.

 

Menurut Harvey Levin dari TMZ, paramedis sebenarnya tahu MJ sudah meninggal, tetapi Murray bersikeras untuk tetap membawanya ke rumah sakit.

 

 

Setibanya di UCLA Medical Center di Westwood, Murray tidak mengungkapkan bahwa dia memberi Michael Jackson propofol hari itu, hanya mengakui memberinya dua dosis Lorazepam yang terpisah. Barulah, pada pukul 14.26, Michael Jackson secara medis dinyatakan telah meninggal dunia.

 

 

Sementara itu dari laman history.com, petugas koroner Los Angeles memutuskan bahwa kematian Michael Jackson terjadi karena gagal jantung atau cardiac arrest. Sebab, ia  mengonsumsi salah satu obat mematikan yang bernama profol. Obat itu memiliki efek samping sebagai obat penenang sangat kuat.  

 

Michael Jackson tidak mati, tapi ia sedang menari dan bernyanyi dalam konser heningnya. Dia sedang menikmati kebebasan yang sebenarnya. Michael Jackson senang menjadi orang terkenal, namun puncak ketenaran itu justru membuatnya sunyi. Hingga di alam tidurnya yang panjang dia mendambakan sebuah kebebasan selamanya. (pul)

 

Artikel lainnya

Pelestraian Cagar Budaya Tematik di Surabaya

Author Abad

Oct 19, 2022

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

H. P. Berlage dan Von Hemert. Siapa Von Hemert?

Author Abad

Dec 20, 2022

Menjaga Warisan Kemaharajaan Majapahit

Malika D. Ana

Nov 15, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022