images/images-1680214135.jpg
Liputan

Saatnya Komunitas Kreatif dan Inovatif Mengisi Perpustakaan Digital

Malika D. Ana

Mar 31, 2023

277 views

24 Comments

Save

Saatnya Komunitas Kreatif dan Inovatif Mengisi Perpustakaan Digital

 

 

Abad.id - Komunitas sejarah Begandring Soerabaia melalui beberapa program dan kegiatan yang selama ini dilakukan secara konsisten menunjukkan upaya komprehensif dalam penelusuran, pelestarian, penguatan dan pendokumentasian sejarah dan cagar budaya Kota Surabaya.

 

Kegiatan kegiatan nyata, khususnya pendokumentasian, adalah penulisan artikel di portal Begandring dan pembuatan video serta film dokumenter. Dalam rangka peningkatan kualitas pendokumentasian, Begandring Soerabaia bersama penerbit Media Edukasi Creative, menyelenggarakan diskusi yang berjudul "Pengembangan dan Pemasaran Buku Digitalisasi Sejarah" di Lodji Besar, jalan Makam Peneleh 46 Surabaya pada Senin malam (20/3/2023).

 

Diskusi ini terbuka untuk umum dan diantaranya dihadiri oleh sekelompok mahasiswa sejarah Universitas Airlangga. Kuncarsono Prasetyo, founder Begandring Soerabaia, dalam mengawali acara diskusi mengatakan bahwa komunitas sejarah yang bersifat inklusif ini memang mengajak publik, khususnya mahasiswa, karena mahasiswa adalah insan insan akademik yang tidak asing dengan tulis menulis.

 

"Mereka ini kan pasti bergelut dengan membuat laporan laporan dan jurnal jurnal ilmiah. Dalam kegiatan komunitas ini mereka diwadahi dan didorong untuk membuat karya karya tulis berdasarkan passion mereka dan sesuai dengan jalur akademiknya", jelas Kuncarsono.

 

Selama ini, mahasiswa Uniar yang telibat dalam kegiatan komunitas adalah dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP). Beberapa sudah menulis di portal komunitas.

 

"Ada mahasiswa dari FIB yang menulis tentang sejarah Surabaya. Ada juga mahasiswa FISIP yang menulis tentang hubungan internasional Indonesia dan luar negeri", tambah Kuncarsono.

 

Penulisan adalah salah satu program komunitas. Untuk lebih mewadahi dan mendorong anggota serta publik gemar menulis, Bengandring sengaja bekerjasama dengan penerbit Media Edukasi Creative yang dipimpin oleh Supolo Setyo Widodo, yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Timur.

 

Agus Wahyudi, pimpinan redaksi Begandring.com, mengatakan bahwa sudah saatnya kumpulan narasi yang sudah ditulis selama lebih dari setahun dapat diolah menjadi bentuk dokumen lainnya. Yaitu buku.

 

"Kami ini dalam berkegiatan penuh dengan narasi, utamanya narasi lisan. Ini terkait dengan kegiatan jelajah sejarah Surabaya Urban Track atau Subtrack. Akan menjadi terdokumentasikan dengan baik jika narasi lisan itu diolah menjadi buku", terang Yudi, wartawan senior eks Group Jawa Pos.

 

"Di era sekarang, buku tidak lagi berbentuk fisik seperti dulu tapi seiring dengan perkembangan teknologi dan jaman, buku bersifat paperles atau digital", tambah Yudi.

 

Karenanya Yudi menggandeng penerbit Media Edukasi Creative yang selama ini sudah menapaki penerbitan buku buku digital untuk mengisi koleksi perpustakaan digital.

 

Supolo mengatakan bahwa di masa pandemi kebutuhan masyarakat terhadap buku buku digital meningkat tajam. Pun pada pasca pandemi, trend buku buku digital dan perpustakaan digital menjadi kebutuhan dan akan terus meningkat.

 

Karenanya dalam presentasinya di Lodji Besar, Supolo mendorong komunitas untuk rajin mendokumentasikan cerita cerita sejarah kota Surabaya yang selama ini rutin dinarasikan secara lisan.

 

"Saat ini sedang dibutuhkan ribuan buku buku untuk mengisi perpustakaan perpustakaan digital. Konten sejarah, yang komunitas selama ini geluti, bisa menjadi konten buku digital yang sedang dibutuhkan", jelas Supolo yang pernah menjadi pimpinan JP Book, group Jawa Pos.

 

Sementara itu, menurut Nanang Purwono, Ketua Begandring Soerabaia yang sudah menerbitkan buku buku bergenre sejarah bahwa ekosistim penulisan dan penerbitan buku harus dibangun. Ada lima unsur untuk bisa terbangunnya ekosistim itu. Yaitu ketersediaan bahan tulisan (sources), penulis (producer), universitas (cultuvating producer), pasar (market) dan pendukung (sponsorship).

 

Suasana FGD di Lodji Besar

 

Ketika buku dianggap sebagai jendela dunia dan tulang punggung pengetahuan, maka perlu disadari bahwa negeri ini membutuhkan ketersediaan buku buku sebagai penguatan backbone dan jendela sebagai arah pembangunan bangsa.

 

"Surabaya ini kaya akan sejarah dan karenanya perlu secara bersama sama untuk bisa didokumentasikan untuk penguatan jati diri bangsa dan jendela untuk melihat jati diri itu sendiri baik oleh warga Indonesia maupun warga dunia", jelas Nanang Purwono.

 

Kesempatan kolaborasi antara Begandring Soerabaia dan Penerbit Media Edukasi Creative ini akan membuka dan mendorong kreativitas dan inspirasi untuk meningkatkan produktivitas komunitas yang selama ini sudah menjadi jujugan banyak pihak sebagai tempat penelitian terkait dengan peran komunitas dalam masyarakat.

 

Upaya Begandring Soerabaia dan Media Edukasi Creative ini seiring dengan visi Presiden Joko Widodo sesuai RPJMN 2020-2024 bahwa melalui perluasan akses digital perpustakaan sebagai sumber informasi yang terpercaya mendorong hadirnya masyarakat yang menguasai pengetahuan dan teknologi serta memiliki kemampuan keterampilan kreatif dan inovatif.

 

"Komunitas sejarah seperti Begandring Soerabaia memiliki kemampuan itu", pungkas Nanang. (Tim).

 

Artikel lainnya

Reaktualisasi Nilai Kejuangan dari Gedong Nasional Indonesia (GNI)

Author Abad

Oct 29, 2022

Epigrafer Abimardha: "Jika Hujunggaluh ada di Surabaya, itu perlu dipertanyakan"

Malika D. Ana

Feb 11, 2023

Surabaya Dalam Jejak Kubilai Khan, Cheng Ho dan Marga Han

Malika D. Ana

Jan 14, 2023

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Kapan Indonesia Siap Berdemokrasi?

Author Abad

Nov 01, 2022

Dekrit Untuk Kembali ke UUD 45 Asli

Malika D. Ana

Jul 06, 2023