images/images-1680583290.jpeg
Sejarah
Indonesiana

Simpang Siur Hutang Majapahit Kepada China

Malika D. Ana

Apr 04, 2023

617 views

24 Comments

Save

Simpang Siur Hutang Majapahit Kepada China

 

 

Abad.id - Menurut catatan Ma Huan yang berjudul Yingyei Seilan, Majapahit, berhutang sebanyak 60.000 tahil emas, sama halnya dengan sekitar 2 juta gram emas, pasalnya 1 tahilnya bernilai sekitar 35-40 gram emas. Jika setiap gram emasnya bernilai sekitar Rp938 ribu seperti harga saat ini, maka diperkirakan utang Majapahit tembus sekitar 1,8 triliun.

 

Ini cerita sejarah versi penulis China yang jika diikuti, tujuan akhirnya adalah ingin mengatakan bahwa pembawa Islam ke Nusantara itu kalangan China, hingga terjadi pemalsuan sejarah dimana Zheng He (Ceng Ho) dikatakan beragama Islam, padahal aslinya Budha.

 

Misalnya kita menutup mata saja atas pemalsuan sejarah tersebut dan mengikuti pemikiran serta versi tulisan Ma Huan, maka dalam perang saudara antara Wikramawardana (penguasa Majapahit Barat) dan Wirabhumi (penguasa Majapahit Timur) ada 170 pasukan China yang ikut terbunuh. Untuk hal ini kaisar China menetapkan denda 60 rb tael emas atas kerugian nyawa terbunuhnya 170 pasukan China. Sebagai pemenang perang saudara, maka penguasa Majapahit Barat Wirakramawardhana lalu menyerahkan 10 rb tael emas. Tetapi kaisar China kemudian mengembalikan denda dan menghapus seluruh utang, dan justru memberikan hadiah seorang putri China.

 

Pertanyaannya :

1 . Bagaimana sistem komunikasi pelayaran di abad 14-15 sehingga kaisar bisa menetapkan perintah bagi wilayah di seberang lautan dan mencabutnya kembali dengan segera ?

2. Aneh jika kaisar yang menetapkan kemudian menghapusnya kembali dan justru menhadiahi seorang putri untuk dijadikan selir ? dan kemudian Cheng Ho berlayar di tahun 1408 . Mengapa tentara China ikut dibunuh oleh Wirabhumi bila bukan karena kepentingan penaklukan atau ambil untung dari peristiwa perang saudara ?

 

Mengingat sejarah yang layak dipertanyakan begini jadi berpikir tentang strategi era Xi jin Ping untuk mengaburkan sejarah negara yang menjadi sasaran. Jadi bila dikatakan Majapahit berhutang ke China itu debatable, itu bisa jadi adalah strategi Tianxia yang tengah dikembangkan RRC.

 

Tianxia adalah sebuah konsep China kuno yang dalam bahasa Inggris dapat diterjemahkan sebagai ‘all under heaven.’ Konsep ini telah ada sejak 3.000 tahun lalu. Secara harfiah, Tian dapat diartikan sebagai surga, langit, atau apa yang ada di atas, sedangkan xià adalah sebuah istilah yang artinya di bawah, lebih rendah, atau bawahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Tianxia berarti segala sesuatu yang berada di bawah langit (everything below thesky). Kata ‘di bawah langit’ merujuk kepada ‘the earth,’ bumi/dunia atau ‘the Chinese (world),’ yaitu dunia dalam perspektif China (Callahan, 2008; Mingming, 2012; Chen & Rawnsley, 2011). Praktik ajaran Tianxia dalam wujud modern kini disebut One Belt One Road (OBOR) atau sejak 2016 telah diubah dengan istilah Belt and Road Initiative (BRI). (mda)

 

 

Artikel lainnya

Pelestraian Cagar Budaya Tematik di Surabaya

Author Abad

Oct 19, 2022

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

H. P. Berlage dan Von Hemert. Siapa Von Hemert?

Author Abad

Dec 20, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022