images/images-1688657664.jpg
Sejarah
Indonesiana

Kisah Dibalik Penerimaan NU Atas NASAKOM

Malika D. Ana

Jul 06, 2023

424 views

24 Comments

Save

Kisah Dibalik Penerimaan NU Atas NASAKOM

 

 

Abad.id - Bung Karno hanya memberikan waktu 3 hari pada NU untuk menolak atau menerima nasakom maka diputuskanlah oleh KH Wahab Chasbullah dan KH Idham Chalid untuk menerima nasakom tanpa harus menunggu persetujuan cabang - cabang NU yang ada diseluruh daerah dengan pertimbangan sebagai berikut :

 

Pertama, tak mungkin mengumpulkan seluruh cabang NU yang tersebar diberbagai daerah dalam waktu sesingkat itu, sementara keputusan harus dibuat cepat mengingat PKI telah menghasut Bung Karno untuk membubarkan partai politik yang tak menerima Nasakom.

 

Kedua, bila partai NU dibubarkan maka praktis tak ada lagi partai besar islam yang bisa memperjuangkan aspirasi umat baik dipemerintahan maupun diparlemen mengingat partai masyumi sudah dibekukan sebelumnya.

 

Selang beberapa bulan kemudian setelah menerima Nasakom dikumpulkanlah seluruh cabang untuk diberikan penjelasan mengapa NU menerima Nasakom dengan alasan pertimbangan diatas. Seluruh cabang pun menerimanya. Pada pertemuan tersebut KH Wahab Chasbullah berpesan, " Kecuali terpaksa, jangan bertempur diluar gelanggang karena hanya sedikit mendatangkan manfaat bagi umat ". Kalimat tersebut menandai dimulainya pertempuran terbuka NU yang dikomandani politikus sangat cerdik KH Idham Chalid melawan PKI, baik di pemerintahan, parlemen, sampai akhirnya pada tingkat akar rumput juga.

 

Sadar kalau faham komunis sudah menyebarluas, NU pun mengusulkan pada Bung karnio agar tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila. Ide ini dilontarkan untuk mengingatkan masyaraķat dasar negara adalah Pancasila dan jangan sampai tergantikan oleh faham komunis, sekaligus menyatukan kaum nasionalis dengan Islam melawan ajaran komunis. Lalu ketika PKI sudah begitu besar dan sulit ditandingi, NU pula yang memancing banyak pihak untuk mengangkat Bung Karno sebagai presiden seumur hidup, bahkan PKI pun terpengaruh dan yang paling lantang menyuarakan ide tersebut.

 

Bila pemilu pasca dekrit presiden diselenggarakan bisa dipastikan PKI akan memenangkannya. PKI tak menyadari bahwa ide menjadikan Bung Karno presiden seumur hidup sesungguhnya untuk meniadakan pemilu. Sebab buat apa ada pemilu bila presiden sudah ditetapkan, demikianlah logikanya. Pemilu akhirnya tak terselenggara, negara dan bangsa selamat dari bahaya kemenangan komunisme.

 

Melihat sudah demikian mengguritanya PKI dimasyarakat, NU pun mengadakan perlawanan pada tingkat akar rumput dengan melahirkan berbagai ormas tandingan. Lesbumi lahir untuk menandingi Lekra, Pertanu untuk melawan BTI, dan Banser Ansor untuk melawan Pemuda Rakyat

 

Demikianlah sekelumit cerita disampaikan agar warga NU tak hanya hapal doa tahlil dan fasih membaca arab gundùl, tapi juga tau sejarah masa lalunya.

Tag:
Kisah Dibalik Penerimaan NU atas nasakomNU Atas NASAKOM Abad.id - Bung Karno hanya memberikan waktu 3 hari pada NU untuk menolak atau menerima nasakom maka diputuskanlah oleh KH Wahab Chasbullah dan KH Idham Chalid untuk menerima nasakom tanpa harus menunggu persetujuan cabang - cabang NU yang ada diseluruh daerah dengan pertimbangan sebagai berikut : Pertama, tak mungkin mengumpulkan seluruh cabang NU yang tersebar diberbagai daerah dalam waktu sesingkat itu, sementara keputusan harus dibuat cepat mengingat PKI telah menghasut Bung Karno untuk membubarkan partai politik yang tak menerima nasakom Kedua, bila partai NU dibubarkan maka praktis tak ada lagi partai besar islam yang bisa memperjuangkan aspirasi umat baik dipemerintahan maupun diparlemen mengingat partai masyumi sudah dibekukan sebelumnya. Selang beberapa bulan kemudian setelah menerima Nasakom dikumpulkanlah seluruh cabang untuk diberikan penjelasan mengapa NU menerima Nasakom dengan alasan pertimbangan diatas. Seluruh cabang pun menerimanya. Pada pertemuan tersebut KH Wahab Chasbullah berpesan, " Kecuali terpaksa, jangan bertempur diluar gelanggang karena hanya sedikit mendatangkan manfaat bagi umat ". Kalimat tersebut menandai dimulainya pertempuran terbuka NU yang dikomandani politikus sangat cerdik KH Idham Chalid melawan PKI, baik di pemerintahan, parlemen, sampai akhirnya pada tingkat akar rumput juga. Sadar kalau faham komunis sudah menyebarluas, NU pun mengusulkan pada Bung karnio agar tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila. Ide ini dilontarkan untuk mengingatkan masyaraķat dasar negara adalah Pancasila dan jangan sampai tergantikan oleh faham komunis, sekaligus menyatukan kaum nasionalis dengan Islam melawan ajaran komunis. Lalu ketika PKI sudah begitu besar dan sulit ditandingi, NU pula yang memancing banyak pihak untuk mengangkat Bung Karno sebagai presiden seumur hidup, bahkan PKI pun terpengaruh dan yang paling lantang menyuarakan ide tersebut. Bila pemilu pasca dekrit presiden diselenggarakan bisa dipastikan PKI akan memenangkannya. PKI tak menyadari bahwa ide menjadikan Bung Karno presiden seumur hidup sesungguhnya untuk meniadakan pemilu. Sebab buat apa ada pemilu bila presiden sudah ditetapkan, demikianlah logikanya. Pemilu akhirnya tak terselenggara, negara dan bangsa selamat dari bahaya kemenangan komunisme. Melihat sudah demikian mengguritanya PKI dimasyarakat, NU pun mengadakan perlawanan pada tingkat akar rumput dengan melahirkan berbagai ormas tandingan. Lesbumi lahir untuk menandingi Lekra, Pertanu untuk melawan BTI, dan Banser Ansor untuk melawan pemuda rakyat Demikianlah sekelumit cerita disampaikan agar warga NU tak hanya hapal doa tahlil dan fasih membaca arab gundùl, tapi juga tau sejarah masa lalunya. nasakom pki nu i juni kh wahab chasbullah presiden soekarno lesbumi lekra

Artikel lainnya

Sehat Bersama Pemerintah Baru 52,2 Juta Warga Indonesia Dapat Cek Kesehatan Gratis

Mahardika Adidaya

Oct 24, 2024

Salah Langkah Kebijakan Pangkas Nilai Tambah Ekonomi Hilirisasi Nikel

Author Abad

Jul 15, 2024

Menggali Dana Hibah Untuk Pensiun Dini PLTU

Author Abad

Jul 16, 2024

Begini Respon TACB Perihal Reklame di Lokasi Cagar Budaya

Author Abad

Feb 26, 2023

Duar..!  Pesawat PANAM Tabrak Gunung, 107 Penumpang tewas

Pulung Ciptoaji

Jan 17, 2023

Kegiatan Sosial Begandring Menutup Tahun 2022

Malika D. Ana

Jan 02, 2023