images/images-1688657664.jpg
Sejarah
Indonesiana

Kisah Dibalik Penerimaan NU Atas NASAKOM

Malika D. Ana

Jul 06, 2023

361 views

24 Comments

Save

Kisah Dibalik Penerimaan NU Atas NASAKOM

 

 

Abad.id - Bung Karno hanya memberikan waktu 3 hari pada NU untuk menolak atau menerima nasakom maka diputuskanlah oleh KH Wahab Chasbullah dan KH Idham Chalid untuk menerima nasakom tanpa harus menunggu persetujuan cabang - cabang NU yang ada diseluruh daerah dengan pertimbangan sebagai berikut :

 

Pertama, tak mungkin mengumpulkan seluruh cabang NU yang tersebar diberbagai daerah dalam waktu sesingkat itu, sementara keputusan harus dibuat cepat mengingat PKI telah menghasut Bung Karno untuk membubarkan partai politik yang tak menerima Nasakom.

 

Kedua, bila partai NU dibubarkan maka praktis tak ada lagi partai besar islam yang bisa memperjuangkan aspirasi umat baik dipemerintahan maupun diparlemen mengingat partai masyumi sudah dibekukan sebelumnya.

 

Selang beberapa bulan kemudian setelah menerima Nasakom dikumpulkanlah seluruh cabang untuk diberikan penjelasan mengapa NU menerima Nasakom dengan alasan pertimbangan diatas. Seluruh cabang pun menerimanya. Pada pertemuan tersebut KH Wahab Chasbullah berpesan, " Kecuali terpaksa, jangan bertempur diluar gelanggang karena hanya sedikit mendatangkan manfaat bagi umat ". Kalimat tersebut menandai dimulainya pertempuran terbuka NU yang dikomandani politikus sangat cerdik KH Idham Chalid melawan PKI, baik di pemerintahan, parlemen, sampai akhirnya pada tingkat akar rumput juga.

 

Sadar kalau faham komunis sudah menyebarluas, NU pun mengusulkan pada Bung karnio agar tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila. Ide ini dilontarkan untuk mengingatkan masyaraķat dasar negara adalah Pancasila dan jangan sampai tergantikan oleh faham komunis, sekaligus menyatukan kaum nasionalis dengan Islam melawan ajaran komunis. Lalu ketika PKI sudah begitu besar dan sulit ditandingi, NU pula yang memancing banyak pihak untuk mengangkat Bung Karno sebagai presiden seumur hidup, bahkan PKI pun terpengaruh dan yang paling lantang menyuarakan ide tersebut.

 

Bila pemilu pasca dekrit presiden diselenggarakan bisa dipastikan PKI akan memenangkannya. PKI tak menyadari bahwa ide menjadikan Bung Karno presiden seumur hidup sesungguhnya untuk meniadakan pemilu. Sebab buat apa ada pemilu bila presiden sudah ditetapkan, demikianlah logikanya. Pemilu akhirnya tak terselenggara, negara dan bangsa selamat dari bahaya kemenangan komunisme.

 

Melihat sudah demikian mengguritanya PKI dimasyarakat, NU pun mengadakan perlawanan pada tingkat akar rumput dengan melahirkan berbagai ormas tandingan. Lesbumi lahir untuk menandingi Lekra, Pertanu untuk melawan BTI, dan Banser Ansor untuk melawan Pemuda Rakyat

 

Demikianlah sekelumit cerita disampaikan agar warga NU tak hanya hapal doa tahlil dan fasih membaca arab gundùl, tapi juga tau sejarah masa lalunya.

Tag:
Kisah Dibalik Penerimaan NU atas nasakomNU Atas NASAKOM Abad.id - Bung Karno hanya memberikan waktu 3 hari pada NU untuk menolak atau menerima nasakom maka diputuskanlah oleh KH Wahab Chasbullah dan KH Idham Chalid untuk menerima nasakom tanpa harus menunggu persetujuan cabang - cabang NU yang ada diseluruh daerah dengan pertimbangan sebagai berikut : Pertama, tak mungkin mengumpulkan seluruh cabang NU yang tersebar diberbagai daerah dalam waktu sesingkat itu, sementara keputusan harus dibuat cepat mengingat PKI telah menghasut Bung Karno untuk membubarkan partai politik yang tak menerima nasakom Kedua, bila partai NU dibubarkan maka praktis tak ada lagi partai besar islam yang bisa memperjuangkan aspirasi umat baik dipemerintahan maupun diparlemen mengingat partai masyumi sudah dibekukan sebelumnya. Selang beberapa bulan kemudian setelah menerima Nasakom dikumpulkanlah seluruh cabang untuk diberikan penjelasan mengapa NU menerima Nasakom dengan alasan pertimbangan diatas. Seluruh cabang pun menerimanya. Pada pertemuan tersebut KH Wahab Chasbullah berpesan, " Kecuali terpaksa, jangan bertempur diluar gelanggang karena hanya sedikit mendatangkan manfaat bagi umat ". Kalimat tersebut menandai dimulainya pertempuran terbuka NU yang dikomandani politikus sangat cerdik KH Idham Chalid melawan PKI, baik di pemerintahan, parlemen, sampai akhirnya pada tingkat akar rumput juga. Sadar kalau faham komunis sudah menyebarluas, NU pun mengusulkan pada Bung karnio agar tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila. Ide ini dilontarkan untuk mengingatkan masyaraķat dasar negara adalah Pancasila dan jangan sampai tergantikan oleh faham komunis, sekaligus menyatukan kaum nasionalis dengan Islam melawan ajaran komunis. Lalu ketika PKI sudah begitu besar dan sulit ditandingi, NU pula yang memancing banyak pihak untuk mengangkat Bung Karno sebagai presiden seumur hidup, bahkan PKI pun terpengaruh dan yang paling lantang menyuarakan ide tersebut. Bila pemilu pasca dekrit presiden diselenggarakan bisa dipastikan PKI akan memenangkannya. PKI tak menyadari bahwa ide menjadikan Bung Karno presiden seumur hidup sesungguhnya untuk meniadakan pemilu. Sebab buat apa ada pemilu bila presiden sudah ditetapkan, demikianlah logikanya. Pemilu akhirnya tak terselenggara, negara dan bangsa selamat dari bahaya kemenangan komunisme. Melihat sudah demikian mengguritanya PKI dimasyarakat, NU pun mengadakan perlawanan pada tingkat akar rumput dengan melahirkan berbagai ormas tandingan. Lesbumi lahir untuk menandingi Lekra, Pertanu untuk melawan BTI, dan Banser Ansor untuk melawan pemuda rakyat Demikianlah sekelumit cerita disampaikan agar warga NU tak hanya hapal doa tahlil dan fasih membaca arab gundùl, tapi juga tau sejarah masa lalunya. nasakom pki nu i juni kh wahab chasbullah presiden soekarno lesbumi lekra

Most Popular

Artikel lainnya

Pelestraian Cagar Budaya Tematik di Surabaya

Author Abad

Oct 19, 2022

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

H. P. Berlage dan Von Hemert. Siapa Von Hemert?

Author Abad

Dec 20, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022