images/images-1686237704.jpg
Tokoh

Hanya Barbara Catland Pernah Dilamar Pria 49 Kali

Pulung Ciptoaji

Jun 08, 2023

888 views

24 Comments

Save

Di kalangan penggemar novel di seluruh dunia, nama Barbara sangat dikenal sebagai novelis yang romantis dan produktif.

 

abad.id- Di kalangan penggemar novel di seluruh dunia, nama Barbara sangat dikenal sebagai novelis yang ro-mantis dan produktif. Karangan novelnya itu biasanya dikaitkan dengan sejarah dan negara-negara di Timur yang pernah dikunjunginya, atau kehidupan para bangsawan Inggris.

 

Barbara Cartland yang lahir pada tanggal 9 Juli 1901, dan meninggal pada tanggal 21 Mei 2000. Seorang tokoh penulis Inggris, salah satu penulis paling produktif sepanjang abad ke-20. Barbara Cartland terkenal karena novel-novel fiksi romantisnya.

 

Lahir dengan nama Mary Barbara Hamilton Cartland di Edgbaston, Birmingham, Inggris, satu-satunya anak perempuan dan anak tertua dari seorang perwira tentara inggris Mayor Betram Cartland. Meski dilahirkan dalam kelas kebangsawanan menengah yang nyaman, keluarganya tiba-tiba terguncang dengan kematian bunuh diri kakeknya James Cartland, seorang ahli keuangan yang mengalami kebangkrutan. Hal ini diikuti segera dengan kematian ayahnya di medan perang Flanders dalam Perang Dunia I.

 

Melihat kenyataan itu ibunya giat membuka toko baju di London untuk memenuhi kebutuhan Barbara dan kedua saudaranya, Anthony dan Ronald. Namun keduanya juga ikut tewas pada pertempuran pada tahun 1940.

 

Setelah selesai mengikuti sekolah di The Alice Ottley school, Marvelm Girls college, dan Abbey House sebuah lembaga pendidikan di Hampshire, Barbara segera menjadi sukses sebagai reporter masyarakat dan penulis fiksi romantis. Barbara mengaku ia terinspirasi pada pekerjaan awalnya dengan novel-novel dari penulis Edwardian Elinor Glyn, yang dia idolakan dan akhirnya menjadi teman.

 

Ada hal yang istimewa dari Barbara Cartland, yaitu setiap wanita yang ditokohkan dalam novelnya, banyak yang bertolak belakang dengan keadaan dirinya. Tokoh wanita itu biasa ditampilkannya dalam sifat pemalu, rendah hati dan penurut. Biasanya seputar tentang darah biru. la tidak usah kaya, yang penting ia cerdas dan bangga pada dirinya. Jika tokoh itu Pria, itu harus bisa menjadi pimpinan dalam rumah tangganya, yang berarti ia harus dapat bertanggung jawab atas kelangsungan hidup rumah tangganya. “Pria semacam itulah yang saya ketengahkan dalam novel-novel saja," kata Barbara.

 

Dengan tokoh-tokoh seperti itu akhirnya membangun jalan cerita yang mudah diikuti oleh pembacanya. Maka novel Barbara mendapatkan pasar yang besar di seluruh dunia. Novel-novel itu diterjemahkan dalam berbagai bahasa, dan laku sekitar 80 juta buah.

 

 

barbara

Tahun 1927 Barbara Cartland menikah dengan Alexander George McCorquodale, seorang perwira Angkatan Darat Inggris dari Skotlandia, dan pewaris kekayaan percetakan. Setahun kemudian setelah pernikahannya, Barbara melahirkan seorang putri yang dia beri nama Raine McCorquodale. Pada tahun 1933 Barbara bercerai, tiga tahun setelah itu menikah lagi dengan Hugh McCorquodale. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai 2 orang putra yaitu Ian dan Glen McCorquodale.

 

Pembaca novel karya Barbara kebanyakan wanita, dan mereka mengatakan sangat bahagia bila sedang membaca. Walaupun begitu, tak sedikit pula yang meremeh. Mereka tidak menyenangi novel itu karena menganggap karangan Barbara terlalu ringan, kurang berbobot dan tokoh wanita yang diceritakannya selalu menggambarkan wanita yang lemah.

 

Terkait hal ini,  Barbara mengaku novelnya memang bukan karya sastra, tetapi karangan untuk dibaca secara santai. Dan itulah yang disukai oleh sebagian besar pembaca. Bagaimana pun juga, para pembaca ingin lepas dari ketegangan pikiran yang mereka hadapi sehari-hari, sehingga pembaca lebih senang disuguhi dengan hal-hal yang menyenangkan. Apalagi pada dasarnya, banyak wanita yang menyenangi tokoh-tokoh dalam novel saya. Terutama tokoh wanita yang dapat mengatasi kesulitannya. “Selain itu, dalam novel-novel saya bukan seks yang diutamakan, melainkan hal-hal yang berbau romantis."

 

Apa pun kata orang, novel-novelnya tetap laris, bahkan beberapa di antaranya telah dipagelarkan dalam bentuk sandiwara yang mampu menyedot banyak pengunjung.

 

Barbara memang begitu menikmati setiap sisi dari kehidupan, "Saya baru menikah pada usia 25 tahun, karena saya sangat menikmati kehidupan di masa gadis. Waktu itu saya telah dilamar sampai 49 kali, tapi saya belum menentukan pilihan saya. Baru pada lamaran yang ke 50, saya mengatakan 'ya', tapi ... ternyata pilihan saya salah," kata Barbara sambil tertawa.

 

Suami Barbara yang pertama, Alexander McCorquodale. Dari perkawinan itu, mereka memperoleh seorang putri, bernama Raine. Tapi sayang, perkawinan itu hanya sempat bertahan selama enam tahun, dan akhirnya mereka berpisah.

Pada tahun 1936, Barbara menikah kembali dengan kemenakan Alexander, yaitu Hugh McCorquodale. Dari suaminya yang baru ini Barbara memperoleh dua orang putra.

 

Pada tahun 1976, Raine, putri Barbara, menikah dengan Lord Spencer, ayah Putri Diana. Nah, dari perkawinan inilah, Barbara Cartland menjadi nenek tiri Putri Diana putri Lord Spencer dari perkawinannya yang pertama. Ibu Putri Diana sendiri, kini menjadi nyonya Shand Kydd, dan bermukim di Australia.

 

Karena hubungannya dengan Putri Diana itu, maka Barbara Cartland sering dianggap mengetahui seluruh kehidupan Putri Diana oleh wartawan.

 

"Padahal saya baru mengenal Diana ketika ia ber-usia 16 tahun. Pada waktu itu saya diundang Raine untuk menginap di rumahnya. Kemudian, setiap kali saya menginap, saya selalu membawa novel saya yang terakhir. Diana biasanya langsung mengambil novel itu dan asyik membacanya. Yah, Diana memang sedap di pandang, sangat pemalu, dan cerdas,” cerita Barbara.

 

Sejak saat itu sudah 15 riwayat Diana hidup yang  Barbara tulis. Bahkan kini sudah ada 25 buku tentang bayinya, yang tentu saja dibuat menarik karena merupakan bayi kerajaan. “Terlalu berlebih-lebihan sebenarnya, tetapi...yah, masih lebih baik daripada buku-buku porno yang diterbitkan," kata Barbara.

 

Kesehatan fisik dan mentalnya mulai terganggu pada usia pertengahan 90-an, tapi semangat dan keberaniannya tak berkurang, dia masih menjadi tokoh favorit bagi pers, selama bulan-bulan terakhir hidupnya dia selalu memberikan wawancara kepada kantor berita Internasional. Dua wawancara terakhirnya dengan BBC dan US, wartawan Randy Bryan Bigham.

 

Tahun 2000 barbara mulai meluncurkan websitenya dengan komputer merah muda miliknya. Saat itu penerbitnya memperkirakan bahwa sejak karier menulisnya dimulai tahun 1923, Barbara telah menghasilkan total keseluruhan 723 judul buku, hingga di umurnya yang ke-99 tahun ia meninggal pada 21 Mei 2000.

 

 

Artikel lainnya

Sehat Bersama Pemerintah Baru 52,2 Juta Warga Indonesia Dapat Cek Kesehatan Gratis

Mahardika Adidaya

Oct 24, 2024

Salah Langkah Kebijakan Pangkas Nilai Tambah Ekonomi Hilirisasi Nikel

Author Abad

Jul 15, 2024

Peradapan Kuno Dari Kepuhklagen Gresik

Author Abad

Oct 03, 2022

Hakikat Qurban dan Sejarahnya

Malika D. Ana

Jul 01, 2023

Kembali ke Jati Diri Adalah Kembali ke Kebun, Sawah dan Segenap Pertanian Rakyat

Malika D. Ana

Apr 03, 2023

Kiai Mahfudz Termas, Pewaris Terakhir Hadist Bukhori #3

Author Abad

Mar 11, 2023