images/images-1686292844.jpeg
Budaya

Ini Alasan Kenapa Lukisan Perempuan Lebih Mahal

Pulung Ciptoaji

Jun 09, 2023

1146 views

24 Comments

Save

"Christina's World' karya Andrew Wyeth vang dibuat 60 tahun tahun yang lalu.

abad.id- Wanita di mata seniman merupakan keindahan yang memukau. Lebih "memukau" lagi bila keindahan itu sudah dituangkan dalam lukisan, sebab harganya bisa sampai Rp 100 milyar. Artinya, untuk membeli lukisan itu dengan harus menabung Rp 10 juta sebulan, dan memerlukan bertahun-tahun.

 

Tidak ada konsep dan ilmu yang bisa menjelaskan alasan sebuah lukisan menjadi lebih mahal daripada objeknya. Jika dikatakan lukisan mahal karena sang tokoh pelukisnya yang  punya nama, belum tentu juga menjadi jawaban. Sebab banyak karya penting dan fenomenal karya pelukis terkenal, tidak memiliki kekuatan dan jaminan laku di meja lelang. Bisa jadi, lukisan mahal karena sejarah dari proses kreatifnya.

 

Lukisan 3 bendera Amerika yang berbeda ukuran dan saling bertindih misalnya. Bagi mata awan, sama sekali tak ada istimewanya. Namun lukisan itu bisa dihargai begitu mahal. Banyak orang merasa aneh melihat kenyataan sebuah lukisan yang kadang menyentuh plafon sensasi dan benar-benar tidak masuk akal. Padahal, jika ditimbang-timbang secara kasat mata, benda yang bernama lukisan tersebut berharga tak Jebih dari beberapa puluh, atau beberapa ribu rupiah saja. Tak lebih mahal dari lukisan sarat magna gambar ayam jago di sebuah mangkok keramik.

 

Tetapi ketika bangsa Amerika sedang merosot gengsinya dan perlu menaikkan kembali perasaan nasionalis melalui lukisan, "Tiga Bendera” tersebut mendadak menjadi sangat berarti. Ia sekonyong-konyong diangkat sebagai simbol rasa kebangsaan yang menggebu. Dan angka 1 juta dolar langsung muncul di meja lelang. Meskipun dalam hal ini, orang tak bisa melupakan nama besar sang pelukis itu. Jasper John memang tokoh seni lukis pop nomer satu di dunia.

 

Dari situ orang lalu bisa berkomentar, seandainya bukan orang sebesar Jasper John yang mencipta, apakah mungkin bisa seharga 1 juta juta dolar.

 

Perempuan Menjadi Objek Mahal

 

Sejarah menunjukkan bahwa sebagian besar dari lukisan-lukisan termahal tersebut berobyek wanita. Hal ini sering dianggap suatu keanehan oleh banyak orang. Tetapi oleh dunia seniman hal tersebut bisa diterima sebagai biasa-biasa saja.

 

Dikatakannya wanita memang subyek yang memiliki keindahan alami luar biasa. Karena itu ia bisa menjadi elemen yang amat berarti untuk mendukung keindahan sebuah lukisan. Selain itu, kehidupan seorang wanita yang rumit, unik, kaya akan variasi dan bahkan "penuh misteri'' merupa-kan hal yang mendorong terjadinya karya lukisan yang sangat tinggi nilainya. Akan hal ini orang mungkin bisa berkata: "Tentu saja, karena yang mencipta lukisan-lukisan tersebut kaum lelaki. Pandangan lelaki terhadap wanita memang sering jadi lain

 

monalisa

Monalisa Karya Leonardo Da Vinci

 

Lukisan agaknya, pada saatnya tidak dianggap sebagai benda mati belaka, yang bisa dikalkulasi nilai kebendaannya. Tetapi dianggap sebagai benda yang menyimpan ruh. Benda yang menyimpan sebuah kehidupan masa lalu yang bakal terus mengisi kehidupan masa mendatang. Lukisan seolah sebuah prasasti, sebuah patok sejarah yang pada akhirnya sama sekali tak bisa dinilai dengan rupiah.

 

Karena itu, nilai rupiah yang tinggi yang mengikuti sebuah lukisan, kadang hanyalah suatu tanda belaka. Suatu tanda yang me-nunjukkan nilai lukisan itu. Dan bukan harga yang terpacak mati. Tanda yang terus saja bergerak, tergantung penilaian seseorang atau sekelompok orang atau bahkan dunia terhadap karya tersebut.

 

Lantas lukisan apa dan karya siapa yang menggunakan wanita sebagai obyek itu dan berapa rekor harga yang dicapai? Bisa ditelusur ''dongeng'' ini,

 

Lukisan karya Leonardo da Vinci (1452-1519) yang berjudul Ginevra de Benci pada tahun 1967 laku dengan harga (kurs sekarang) Rp 7.497.000.000. Pembeli lukisan ini adalah National Gallery of Art di Washington, Amerika Serikat. Tapi harga Ginevra de Benci jelas di bawah harga lukisan Leonardo yang utama, Mona Lisa, Lukisan "Mona Lisa" untuk kurun waktu terakhir sulit ditafsirkan harganya. Lukisan Leonardo yang lain, "Benois Madona'' juga terbilang sebagai lukisan berobyek wanita termahal. Lukisan ini sekarang bernilai Rp 7.112.000.000.

 

Di bawah harga ''Mona Lisa'' Leonardo, lukisan Joseph Mallord William Turner (1775-1851) yang berjudul "Julliette dan pembantunya" memecahkan rekor nyata dalam pelelangan di Sotheby Parke Bennet, New York.

 

lukisan mahal

Pablo Picasso berjudul Les Demoisele d'Avignon

 

Karya Pablo Picasso berjudul Les Demoisele d'Avignon yang menggambarkan gadis-gadis Avignon yang merupakan awal revolusi seni Picasso tak jelas harganya sekarang. Namun pada tahun 19701n diperkirakan mencapai Rp 1 milyar.

 

Dalam waktu 6 menit 4 detik lukisan yang memang sangat indah itu terjual dengan harga Rp. 4.000.000.000. Fantastik! Lukisan yang berukuran besar tersebut melukiskan salah satu sisi kehidupan wanita istana yang molek dan penuh fasilitas. Di kanvas nampak Julliette bersama seorang pembantunya yang sedang meneteki anak Julliette. Mereka digambarkan berdiri di atas balkon yang tinggi. Di latar belakang terlukis amat indah gedung-gedung istana yang megah dan lapang. an Santo Markus di Venesia. Semen-tara itu di bawah tergambar ratusan orang yang sedang sibuk berlalu-lalang di jalan raya.

 

Tuner memang terbilang sebagai pelukis yang luar biasa pada masanya. la seorang pelukis pemandangan Inggris yang sanggup melukiskan cuaca alam raya dengan tepat dan merangsang. Kelebihan-kelebihan itu nampak benar dalam lukisan "Julliette dan Pembantunya''itu.

 

Tiga lukisan Raphael (1483-1520) yang melukiskan wanita juga sempat menduduki rekor terhormat dalam harga. Ketika lukisan tersebut adalah "The Sistine Madonna",''Ansidei Madonna" dan "Panshanger Madonna". Yang pertama seharga Rp 221.200.000,-. Yang kedua Rp 2.499.000.000,-dan yang ketiga Rp 2.683.800.000,-.Memang harga yang membabi buta. Tetapi nama Raphael atau Raffaeldo Santi sungguh menjadi jaminan kebesaran karya-karya itu. Raphael ditulis sejarah sebagai seni-man terbesar yang nyaris setaraf de-ngan Leonardo da Vinci dalam zaman Renaissance. Ia pelukis Itali yang me-mang banyak memakai wanita sebagai model-modelnya.

 

judul ''The Magdalen Reading'', juga memiliki nilai sendiri yang patut diperhitungkan. Lukisan klasik yang berbentuk seorang wanita sedang membaca kitab di bawah cahaya lampu temaram tersebut, pada tahun 1746 dibeli Elector Friederich Augustus II dari Saxsony. Harganya jika dihitung dengan rupiah sekarang, Rp 18 Trilyun. Tak begitu mahal jika dibanding dengan lukisan-lukisan mahal lainnya. Tetapi menjadi mahal kembali jika kelak diketemukan bahwa ternyata lukisan tersebut palsu. Bukan ciptaan Antonio yang sebenarnya.

 

 

lukisan mahal

Lukisan Rembrandt Van Rijn (1606-1669) yang berjudul ”Woman Bathing",

 

Lukisan Rembrandt Van Rijn (1606-1669) yang berjudul ”Woman Bathing", walaupun bukan lukisan 'besar', toh mampu meraih nilai yang cukupan besarnya. Pada tahun 1975 lukisan yang berobyek wanita tua sedang mengangkat roknya itu ditaksir dengan harga hampir Rp 1 milyard. Harga yang hampir sama dengan lukisan realis modern karya Andrew Wyeth, orang Amerika. Lukisannya yang berjudul 'Christina's World'', dibuat tahun 1948, juga menyerempet angka Rp 1 milyar ketika dilelang pada tahun 1980an. Karya ini memang mahakarya yang dramatis, puitis dan sangat dika-gumi orang. Tehniknya boleh dibilang luar biasa.

 

Nama 'Les Demoi sele d'Avignon'' karya Pablo Picasso (1881-1973) mengawali revolusi seni yang penuh variasi, hingga lukisan tersebut disahkan sebagai tonggak yang amat penting bagi perkembangan Picasso kemu-dian. Tak jelas harga terakhir lukisan yang amat penting ini, tapi pada tahun 70-an sudah mencapai di atas Rp 1 milyar

 

Lukisan Picasso yang termahal lain "'Guernica''. Hebatnya saat setelah lukisan itu kembali ke Spanyol, setelah mengeram selama 4 tahun di AS, ia dinilai berharga 40 juta dolar atau Rp 25 milyar rupiah pada tahun 1970an.

 

Picasso juga pernah memecahkan rekor harga tertinggi untuk lukisan yang dibeli ketika pelukisnya masib hidup. Dua lukisan Picasso berjudul "Two Brothers'' dan Seated Harlequin pada tahun 1967 dibeli pemerintah kota Basle seharga Rp 1.218.750.000,

 

Lukisan Rembrandt, "Aristotle contemplating the Bust of Homer tahun 1978 dihargai Rp 3,3 milyar rupiah oleh Museum Metropolitan tentang Seni,New York. Tetapi angka-angka itu tetaplah tak mengalahkan kenyataan bahwa lukisan-lukisan  yang berobyek wanita lebih sanggup meraih nilai tertinggi (kecuali jika dibanding kan dengan "Guernica'').

 

Sejarah diam-diam seperti membuktikan bahwa keindahan alami, keIndahan luar dan dalam wanita, sanggup menjadi 'ruh' yang mengangka tnilai sebuah karya seni rupa. Mengapa hal itu mesti terjadi, menjadi kegilaan menuju nilai yang absolut memang mahal harganya. (pul)

Artikel lainnya

Kembali ke Jati Diri Adalah Kembali ke Kebun, Sawah dan Segenap Pertanian Rakyat

Malika D. Ana

Apr 03, 2023

hari selasa pagi

Reta author

Feb 21, 2023

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

Menjelajah Tempat Industri Gerabah Era Majapahit

Pulung Ciptoaji

Dec 21, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022

Epigrafer Abimardha: "Jika Hujunggaluh ada di Surabaya, itu perlu dipertanyakan"

Malika D. Ana

Feb 11, 2023