images/images-1684652186.jpg
Sejarah

Runtuhnya Kerajaan Singosari dan Berdirinya Majapahit

Malika D. Ana

May 21, 2023

1182 views

24 Comments

Save

Runtuhnya Kerajaan Singosari dan Berdirinya Majapahit

 

 

Abad.id - Matahari baru saja kembali ke peraduan di pertengahan Maret 1292, ketika Raja Singosari Kertanegara, bersama para punggawanya, sedang mengadakan pertemuan di Pendopo Agung. Tiba-tiba tanpa diduga, sayup-sayup terdengar dentingan pedang yang beradu, lemparan tombak dan bisingnya hujan anak panah dari arah luar Istana. Teriakan kesakitan dan kematian terdengar sangat menyayat dan semakin mendekat.

 

Ternyata sumber kekacuan itu berasal dari Jayakatwang Bupati Gelang-Gelang dan pasukannya yang memberontak dan menyerbu Singosari. Jayakatwang tahu persis, kekuatan Singosari sedang rapuh, karena lebih dari 2/3 kekuatan pasukannya sedang dikerahkan ke luar Jawa untuk Ekspedisi Pamalayu.

 

Dalam serangan kilat itu, akhirnya Kertanegara terbunuh dan berakhirlah riwayat Kerajaan Singosari yang didirikan Ken Arok pada tahun 1222, alias hanya berusia 70 tahun.

 

Memang pada pemerintahan Kertanegara inilah Singosari menjadi kerajaan yang sangat besar dan luas kekuasaannya. Bahkan kebesarannya ini terdengar hingga ke Negeri Thailand, Kamboja bahkan Mongol. Kertanegara menjadi raja dengan gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara.

 

Kertanegara memiliki cita-cita menyatukan seluruh Nusantara. Pada tahun 1285, Kertanegara mengirim tentaranya ke Melayu. Pengiriman tentara ini terkenal dengan sebutan Ekspedisi Pamalayu. Tujuannya untuk menjalin persahabatan dan meluaskan wilayah kekuasaan. Selain itu, ia menaklukan Bali, Pahang, Sunda Bakulapura (Kalimantan Barat) dan Gurun (Maluku).

 

Kertanegara juga menjalin hubungan dengan raja Campa. Tujuannya adalah untuk menahan perluasan kekuasaan Kaisar Kubilai Khan dari Mongol. Pada tahun 1289, Kubilai Khan mengirim utusannya untuk meminta tanda takluk, tetapi Kertanegara tetap menolak, bahkan Dia memotong telinga utusan Mongol itu.

 

Jadi, Singosari runtuh bukan karena diserbu kekuatan dari luar atau Tentara Tartar Mongol, tapi akibat pemberontakan internal alias rongrongan dari dalam oleh Bupati Gelang-Gelang.

 

Majapahit

 

Kerajaan Majapahit berdiri pada abad ke 13 tepatnya pada tahun 1293 M. Pusat Kerajaan Majapahit berada di Mojokerto, Jawa Timur bertempat di Trowulan.

 

Pendiri kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Sejarah terbentuknya kerajaan Majapahit terdapat hubungan dari kisah Kerajaan Singosari. Kisah tersebut kerajaan Singosari diserang oleh pasukan tentara Mongol dengan pasukan Raden Wijaya hingga kerajaan Singosari runtuh.

 

Ketika terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya berhasil melarikan diri ke Madura bersama para istri dan pengikutnya. Di Madura ia diterima oleh Arya Wiraraja yang merupakan Bupati bawahan Raja Kertanegara. Wijaya disuruh oleh wiraraja yang berpura pura menjadi Raja Jayakatwang. Hutan itu dibuka menjadi desa dengan bantuan Rakyat Wiraraja di Madura. Desa itu kemudian diberi nama Majapahit. Kenapa diberi Majapahit? Karena dihutan terdapat buah yang bernama Maja yang rasanya sangat pahit.

 

Setelah berhasil menghancurkan Jayakatwang dengan bantuan pasukan Mongol, Raden Wijaya menabalkan diri sebagai raja Majapahit. Gelarnya adalah Sri Kertarajasa Jayawardhana. Setelah menjadi raja, Raden Wijaya berbalik menyerang Mongol sehingga pasukan Mongol banyak yang mati dan sebagian kembali ke negeri Mongol tersebut.

 

Pada tahun 1309 M Raden Wijaya wafat dan digantikan oleh Jayanegara yang merupakan anak dari Raden Wijaya. Jayanegara adalah seorang yang tidak cakap dalam hal kepemimpinan sehingga mudah dimanfaatkan oleh orang yang mengadu domba orang yang telah berjasa pada Majapahit tersebut. Pemberontakan tersebut seperti: Pemberontakan Ranggalawe,

 

Pemberontakan Lembu Sora, Pemberontakan Gajah Biru, Juru Demung dan Pemberontakan Empu Nambi

 

Pada tahun 1328 Jayanegara tewas dibunuh oleh tabib kerajaan yang bernama Ra Tanca. Ra Tanca selanjutnya bertarung melawan Gajah Mada dan pada akhirnya Gajah Mada berhasil membunuh Ra Tanca.

 

Pada masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi adalah seorang anak Raden Wijaya dari Gayatri terjadi pemberontakan di daerah Besuki yang dipimpin oleh Sadeng dan Keta pada tahun 1331. Pemberontakan ini membahayakan Majapahit. Oleh karena itu atas usul dari Arya Tadah, Gajah Mada kemudian diangkat sebagai panglima tertinggi kerajaan dengan misi untuk menumpas seluruh pemberontakan yang terjadi.

 

Berkat kecakapan Gajah Mada, akhirnya ia diangkat menjadi Mahapatih Amangkubumi Majapahit dengan menggantikan posisi Arya Tadah. Pada saat pelantikannya itulah, kemudian Gajah Mada mengucapkan sebuah sumpah yang sangat terkenal yakni Tan Amukti Palapa.

 

Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit berada di puncak kejayaannya sehingga raja tersebut disegani.(mda)

 

Artikel lainnya

Pelestraian Cagar Budaya Tematik di Surabaya

Author Abad

Oct 19, 2022

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

H. P. Berlage dan Von Hemert. Siapa Von Hemert?

Author Abad

Dec 20, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022