images/images-1688480760.jpg
Sejarah

Mitos Harta Karun VOC di Pulau Onrust

Malika D. Ana

Jul 04, 2023

366 views

24 Comments

Save

Mitos Harta Karun VOC di Pulau Onrust

 


Abad.id - Pulau Onrust terletak di teluk Jakarta. Pulau ini dapat dicapai dari Muara Kamal kira-kira tiga puluh menit perjalanan dengan kapal motor. Pulau ini disebut Onrust dari Bahasa Belanda yang dalam bahasa Inggris unrest artinya ”tidak pernah diam” atau ”tidak bisa beristirahat” karena di pulau ini pada masa kejayaan VOC memang sibuk terus, siang dan malam dipenuhi oleh kapal-kapal yang berlabuh ke pulau itu.


Lilie Suratminto (Dosen UI dan penulis buku makna sosio-historis batu nisan VOC di Batavia) adalah salah satu narsum yang menelusuri harta karun VOC di pulau Onrust mengatakan bahwa Onrust menjadi tempat perbaikan kapal dan tempat berlabuhnya kapal-kapal Kompeni dari berbagai penjuru dari Asia dan Afrika dan juga dari Eropa. Berbagai kapal kompeni besar dan kecil harus melalui pos pabean di Onrust sebelum masuk ke Batavia. ”James Cook dalam perjalanannya ke Australia dan Selandia Baru pernah singgah dan memperbaiki kapalnya di sini,” ujarnya.


Demikian juga saat Albert Tasman seorang pedagang Inggris di Batavia dalam memimpin ekspedisi menuju benua Australia bagian selatan dan pulau yang kemudian dinamakan dengan namanya yakni pulau Tasmania, armadanya berangkat dari pulau Onrust. Baik James Cook maupun Albert Tasman adalah tokoh-tokoh penjelajah samudera pada jamannya.


Dari pulau inilah VOC, perusahaan dagang Belanda itu menancapkan kuku kolonialismenya di seluruh wilayah Nusantara. Menjatuhkan satu persatu penguasa lokal dan mengatur mereka dengan aturan yang menguntungkan VOC secara politik dan ekonomi. Onrust adalah pintu gerbang penjajahan kompeni di Indonesia sejak tahun 1610, hingga kebangkrutan perusahaan multinasional tua itu pada 31 Desember 1799.


Pulau ini semula disewa dari Pangeran Jayawikarta pada tahun 1610, namun oleh VOC akhirnya dipergunakan untuk menggalang kekuatan untuk menghantam Jayakarta dan menguasainya sejak tahun 1619. Dari pulau ini Kompeni kemudian menguasai perdagangan dari Tanjung Harapan di Afrika Selatan sampai di Pulau Deshima (Hirado) di dekat Nagasaki Jepang, juga sampai Tanjung Hoom di Selat Magelhaen di Amerika Selatan.


Pulau Onrust dikuasai seorang Baas (dalam bahasa Inggris Boss) yang bertugas untuk mengawasi kedatangan dan pemberangkatan kapal-kapal kompeni, memperbaiki kapal-kapal yang rusak, mendatangkan kayu-kayu dan tenaga ahli serta penyediaan budak-budak untuk dipekerjakan di sini. Pendek kata, inilah pulau kecil dengan kekuasaan maha besar. Onrust pada masa jayanya bisa disebut sebagai markas besar VOC.


Boss pulau Onrust juga bertanggung jawab terhadap keselamatan rempah-rempah yang telah dikumpulkan dari berbagai penjuru Asia untuk diangkut ke Eropa. Oleh karena itu kekuasaan dari Baas Pulau Onrust ini sangat besar, karena semua pedagang harus tunduk pada peraturannya. Bahkan Gubernur Jenderal VOC di Batavia juga harus ikut pada aturan dari Baas pulau Onrust itu.


Mitos harta karun VOC di pulau Onrust itu bermula dari keganjilan sejarah, bagaimana sebuah institusi dagang sebesar dan sekuat VOC mendadak bangkrut secara tiba-tiba. Sejak tahun 1789, pembukuan VOC telah mengalami defisit sebesar 74 juta gulden, dua tahun kemudian meningkat menjadi 96 juta gulden. Dan, pada saat dibubarkan, total beban hutang yang harus ditanggung VOC adalah sebesar 134 juta gulden.


Sebagian dokumen malah menyebut angka 219 juta gulden. Setelah VOC dibekukan pada tahun 1798 dan kemudian dibubarkan pada 31 Desember 1799, semua hutangnya diambil alih pemerintah Belanda. Jadi, kekayaan yang ditinggalkan VOC adalah hutang sebesar 134 atau 219 juta gulden. Bagaimana mungkin semua kekayaan yang bersumber dari monopoli beragam komoditas bernilai jutaan gulden itu lenyap begitu saja?

 

Keserakahan, salah urus dan korupsi diduga menjadi salah satu penyebab bangkrutnya VOC. Anehnya, menjelang bangkrutnya VOC ketika perusahaan dagang tersebut nyaris tak lagi bisa membayar deviden tahunannya, pengiriman rempah-rempah bernilai mahal ke Eropa masih mampu menunjukkan tingkat keuntungan rata-rata yang tinggi. Dari sinilah muncul dugaan bahwa jutaan gulden harta kekayaan VOC telah digelapkan.


Kekayaan VOC yang digelapkan oleh pejabatnya sendiri itu diduga dalam bentuk emas batangan, dan tak sempat terangkut ke negeri Belanda. Harta kekayaan itu diduga disembunyikan di salah satu tempat di negeri ini. Pulau Onrust, salah satu pulau yang menjadi tempat asal muasal kekuasaan maha dahsyat VOC diduga menjadi tempat penyembunyian harta karun tersebut. Salah satu bukti kuat bahwa harta karun VOC itu memang benar adanya terungkap setelah diketemukannya bangkai kapal De Geldermalsen, kapal dagang VOC yang tenggelam di selat Malaka pada tahun 1751. Pada tahun 1986, ekspedisi pemburu harta karun pimpinan Kapten Michael Hutcher menemukan 126 batang emas lantakan dan 160.000 benda keramik dinasti Ming dan Ching di bangkai kapal tersebut.


Padahal dari data sejarah diketahui, ada ratusan bangkai kapal dagang yang tidak pernah ditemukan hingga saat ini. Ada kurang lebih 105 buah kapal VOC yang tenggelam sepanjang tahun 1602 sampai dengan 1795. Pejabat VOC korup yang ingin mengangkut emas hasil jarahannya pasti ada yang bernasib sial, sebagaimana kasus De Geldermalsen. Belum lagi emas yang tertimbun di daratan dan belum sempat terangkut.


Lilie Suratminto membenarkan bahwa sebagai sebuah pulau, Onrust belum sepenuhnya tereksplorasi oleh Pemda DKI Jakarta. Alasannya klasik, karena adanya keterbatasan dana operasional. Padahal secara arkeologis, Onrust sungguh sangat menarik. Di pulau ini diduga juga tersimpan banyak ruang bawah tanah yang belum terungkap. ”Makanya sayang sekali kalau diterlantarkan begini,” ujar dia.


Fungsi pulau ini, kata Lilie, berubah-ubah. Setelah dihancurkan Inggris tahun 1800 dalam perang Inggris versus Belanda saat Inggris memblokade armada kapal Kompeni sehingga hubungan VOC dengan Amsterdam putus, Onrust luluh lantak. Ini juga menjadi salah satu faktor penyebab yang mempercepat kejatuhan VOC dan akhirnya gulung tikar dengan meninggalkan sejumlah mitos dan teka-teki soal harta karun.**


Artikel lainnya

Pelestraian Cagar Budaya Tematik di Surabaya

Author Abad

Oct 19, 2022

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

H. P. Berlage dan Von Hemert. Siapa Von Hemert?

Author Abad

Dec 20, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022