images/images-1721273727.jpg
Riset
Data

Menyelaraskan Hilirisasi Industri Nikel Dan Indonesia Bebas Emisi 2060

Author Abad

Jul 18, 2024

339 views

24 Comments

Save

Indonesia merupakan negara dengan sumber daya mineral yang melimpah, seperti emas, nikel, tembaga, bauksit, batu bara dan mineral lainya. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai tambah dari sumber daya mineral tersebut melalui hilirisasi industri tambang. Meskipun dalam pelaksanaannya pemerintah menerima banyak protes dan gugatan dari negara-negara Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Indonesia tetap teguh dalam komitmennya meningkatkan dan mengembangkan hilirisasi industri mineral. Program ini bukan hanya bertujuan meningkatkan nilai tambah ekonomi namun juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi  Indonesia guna melawan deindustrialisasi dini yang terjadi. Mengingat kontribusi industri-industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kian menurun.

 

Demi menarik investor untuk berinvestasi di bidang industri hilirisasi khususnya pada komoditas tambang nikel, Pemerintah Indonesia memberikan insentif yang berlebihan seperti  pembebasan pajak penghasilan atau tax holiday, diskon royalti, subsidi energi batu-bara untuk smelter, dan pembebasan bea masuk barang modal. Pemerintah juga mengizinkan smelter menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama. Insentif lainya adalah upah buruh yang  rendah dan keringanan standar lingkungan hidup lainnya.

 

Berbagai insentif dan kemudahan tersebut membuat biaya produksi nikel di Indonesia sangat murah. Kapasitas smelter pun naik pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menyebabkan produksi juga meningkat pesat. Berdasarkan data BPS ekspor nikel dan produk nikel meningkat hampir 14 kali lipat dari 91,5 ribu ton pada tahun 2019 menjadi 1,26 juta ton pada tahun 2023. Produksi dan penjualan nikel Indonesia yang naik pesat menjadikan Indonesia sebagai negara produsen utama nikel global, bahkan pada tahun 2022 dan 2023 hampir setengah nikel dunia diproduksi Indonesia.

 

Kondisi over investment yang menyebabkan over production menjadikan suplai nikel dunia melimpah dan sesuai dengan hukum pasar harga nikel dunia mengalami penurunan. Berdasarkan data dari U.S. Geological Survey  (USGS) tahun 2016 sampai 2021 harga nikel dunia cenderung naik. Sementara, pada tahun 2022 tren penurunan mulai terjadi. Hal tersebut berdampak pada penurunan nilai tambah ekonomi yang merugikan Indonesia sebagai negara produsen.

 

Berhubung hilirisasi industri nikel menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama, maka kenaikan kapasitas smelter menyebabkan peningkatan PLTU captive yang beroprasi untuk smelter. PLTU captive meningkat pesat dari 1,4 GW pada tahun 2013 menjadi 10,8 GW pada tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 8,2 GW (76%) digunakan di industri logam dan 7,3 GW di antaranya (67%) beroperasi untuk smelter nikel. Program hilirisasi mineral yang menggunakan batu bara sebagai energi utama tidak koheren dengan program besar lainnya, yaitu Indonesia bebas emisi 2060.

 

Dalam peluncuran hasil riset yang berjudul “Hilirisasi Industri Nikel, Nilai Tambah Ekonomi dan Indonesia Bebas Emisi 2060” Transisi Bersih merekomendasikan agar pemerintah mencabut semua insentif hilirisasi nikel, meningkatkan standar Evironmental, Social, Governance (ESG), termasuk larangan penggunaan energi fosil dan beralih ke energi bersih. Rekomendasi ini secara umum akan membuat hilirisasi industri nikel di Indonesia menjadi lebih hijau. Berdasarkan hasil riset tersebut hilirisasi hijau justru dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi yang menjadi tujuan utama hilirisasi industri.

 

Pencabutan Intensif dan kenaikan standar ESG secara umum akan menaikkan biaya produksi. Biaya produksi tersebut akan mengalir kepada para pelaku ekonomi, sub kontraktor, termasuk karyawan, yang bekerja di industri hilirisasi. Ketika biaya produksi naik, maka pendapatan mereka secara umum naik. Sehingga nilai tambah yang mengalir di dalam negeri dapat menghidupkan dan memutar aktivitas ekonomi nasional.

 

Selain itu, pencabutan intensif juga dapat mengerem laju produksi nikel yang berlebihan sehingga akan memperbaiki keseimbangan pasar global. Pencabutan insentif juga akan mengembalikan pendapatan pemerintah dan menghilangkan beban subsidi batu bara di industri smelter sehingga dapat mengembalikan nilai tambah ekonomi nasional yang hilang.

 

Menaikkan standar ESG secara umum akan menaikkan biaya produksi yang berdampak pada kenaikan jumlah uang beredar dalam ekosistem industri mineral, menaikkan pendapatan para agen ekonomi, dan akhirnya meningkatkan nilai tambah ekonomi secara keseluruhan.

 

Penggunaan energi bersih untuk operasional smelter akan menjadikan dua program esensial pemerintah yaitu hilirisasi industri  dan Indonesia bebas emisi menjadi koheren. Selain itu, saat ini dan ke depan, produk ramah lingkungan akan lebih kompetitif. Kebijakan pemerintah yang menjadikan energi fosil yang murah sebagai keunggulan justru bertolak belakang dengan tren global yang semakin mengedepankan standar “ramah lingkungan”.

 

Jadi dengan membangun hilirisasi hijau, Indonesia dapat mencapai dua hal sekaligus. Pertama, hilirisasi hijau dapat meningkatkan biaya produksi nikel, meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara umum. Kedua, hilirisasi hijau juga dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan, mengurangi emisi, dan sejalan dengan rencana Indonesia bebas emisi tahun 2060. Dalam jangka panjang, hilirisasi hijau akan meningkatkan daya saing Indonesia secara umum.

 

Ditulis oleh:
Aditya Silvatama, staf eksekutif Transisi Bersih

Laporan Hasil Riset Transisi Bersih:

Hilirisasi Industri Nikel, Nilai Tambah Ekonomi, Dan Indonesia Bebas Emisi 2060: https://transisibersih.org/publication/detail/hilirisasi-industri-nikel-nilai-tambah-ekonomi-dan-indonesia-bebas-emisi-2060

 

Tag:

Most Popular

Artikel lainnya

Reruntuhan St Paul's College Makau Sangat Memukau

Pulung Ciptoaji

Dec 27, 2022

Surabaya Sambut Kapal Pesiar MS Viking Mars

Author Abad

Dec 20, 2022

Jugun Ianfu Dipaksa Melayani Seks 10 Orang Sehari

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Banjir di Gorontalo Cukup Diserahkan ke BOW

Author Abad

Oct 30, 2022

Dari Kolaborasi ke Nominasi

Author Abad

Oct 26, 2022