images/images-1678887792.jpeg
Liputan

Begandring Soerabaia Sumber Inspirasi dan Penelitian

Malika D. Ana

Mar 16, 2023

383 views

24 Comments

Save

Begandring Soerabaia Sumber Inspirasi dan Penelitian

 

 

Abad.id - "Inspiratif dan berpengaruh", itulah sifat khas yang dimiliki oleh komunitas pegiat sejarah dan budaya asal Surabaya, Begandring Soerabaia. Pengakuan sifat ini diukur dari datangnya beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang  meneliti komunitas ini.

 

Lady Khairunnisa, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga, sesuai petunjuk dosen pembimbingnya Prof Purnawan Basundoro, datang dan meneliti komunitas Begandring Soerabaia karena keunikan dan kekhasan yang dimiliki.

 

"Komunitas ini berbeda dari lainnya dan karenanya saya menelitinya", jelas Lady mengapa ia meneliti.

 

Ia menambahkan bahwa sebuah komunitas umumnya terdiri dari orang orang yang memiliki kesamaan perhatian terhadap sesuatu, misalnya heritage.

 

"Kegiatannya tuh datang bersama sama ke obyek obyek heritage dan menikmatinya bersama sama sambil berfoto foto sebagai kenang kenangan lalu dibagi bagikan di sosial media mereka", lanjut Lady.

 

Pandangan Lady ini tidak salah karena memang seperti itu kebanyakan komunitas.

 

"Tapi komunitas Begandring ini berbeda, tidak seperti umumnya karena komunitas ini memiliki upaya upaya untuk melestarikan dengan cara cara pengelolaan dan pemanfaatan melalui kegiatan kegiatan yang dilakukan", alasan Lady.

 

Begandring Soerabaia dalam upaya pelestarian cagar budaya memang melakukan kegiatan kegiatan edukasi dan advokasi melalui program wisata jelajah sejarah Surabaya Urban Track (Sub track), program diskusi publik, program publikasi penulisan artikel artikel sejarah dan program pembuatan video dan film.

 

Kuncarsono, tim peneliti dari The Begandring Institute, sub-organ dari Begandring Soerabaia, mengatakan bahwa semua kegiatan kegiatan komunitas didasari oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh The Begandring Institute.

 

"Dari hasil penelitian dan penelusuran oleh sub organ ini, kemudian dibagikan ke publik melalui program program wisata, diskusi, publikasi dan film", jelas Kuncarsono, yang mantan wartawan investigasi peraih penghargaan Anugerah Adiwarta 2011.

 

Inilah keunikan dan kekhasan komunitas yang telah berbadan hukum dengan SK Kemenkumham RI no. AHU-0002104.AH.01.07.Tahun 2022.

 

Tidak hanya Lady dari Universitas Airlangga yang mengulik untuk penulisan skripsinya, ada juga Lab School Universitas Negeri Surabaya dan kelompok siswa sekolah Al Hikmah Surabaya yang membuat penulisan ilmiah dengan obyek penelitian komunitas Begandring Soerabaia. Kelompok siswa ini tidak saja melakukan wawancara dengan pengurus komunitas, tetapi juga mengikuti kegiatan kegiatan yang digelarnya seperti kegiatan wisata Sub track.

 

"Dari kegiatan Subtrack yang dikelola Begandring Soerabaia ini, saya tidak hanya bisa belajar sejarah, tapi lebih dari itu saya merasa bahwa saya juga ikut kegiatan dalam upaya bersama melestarikan obyek obyek heritage yang menjadi kunjungan Subtrack", terang Azalia Azzahra setelah mengikuti Subtrack Jejak Daendels di Surabaya pada 12 Februari 2023.

 

Secara umum bahwa kegiatan kegiatan komunitas ini menjadi suatu bentuk gerakan publik dan pressure group yang terstruktur dan terkonsep sebagai upaya bersama dalam pelestarian cagar budaya di kota Surabaya.

 

Tidak hanya datang dari kota Surabaya, gerakan komunitas ini juga menarik perhatian profesor Katharine McGregor dari School of Historical and Phylosofical Studies, and School of Culture and Communications, Faculty of Arts, Melbourne University, Australia.

 

Katherine di ruang The Begandring Institute, yang merupakan ruang pusat data penelitian

 

Profesor Katherine tergabung dalam tim peneliti bersama Profesor Ana Dragojlovic, Dr. Grace Leksana dan Ms. Astrid Kerchman dan mengangkat tema penelitian yang berjudul "Submerged Histories: Memory Activism in Indonesia and the Netherlands.

 

Melalui jejaringnya, Katharine mengetahui Begandring Soerabaia dan berfikir pantas menjadikannya sebagai nara sumber dalam penelitiannya. Menurutnya komunitas ini memiliki kelebihan sebagai komunitas sejarah karena perannya yang tidak hanya edukatf tapi juga advokatif.

 

Ditemui di basecamp Begandring di Lodji Besar. Jalan Makam Peneleh 46 Surabaya (14/3/2023), Nanang Purwono (Ketua Begandring Soerabaia) menjawab dan menjelaskan serangkaian pertanyaan dari koordinator penelitian, Prof. Katherine McGregor.

 

Prof Katherine McGregor mewawancarai Ketua Begandring Soerabaia, Nanang Purwono

 

Nanang menjelaskan bahwa heritage dan peninggalan sejarah yang masih tersebar di Surabaya adalah sumber dan bahan yang dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai sarana membangun jembatan pemahaman yang mutual (mutual understanding ties) antara Indonesia dan Belanda.

 

Dalam upaya pelestarian, pengelolaan dan pemanfaatan itu, Begandring Soerabaia melakukan kolaborasi pentahelix yang melibatkan 5 unsur: pemerintah, akademisi, dunia usaha, media dan komunitas sendiri. Kolaborasi ini tidak hanya tertutup dari lokal dan nasional, bahkan dari dunia internasional.

 

"Selama ini kami bermitra dengan beberapa lembaga di Belanda. Ada Oost Indiesch Doof, TiMe Amsterdam, Indotrack, Bie Muusze dan satu lagi di Hongkong dengan iDiscover", imbuh Nanang.

 

 

Kerjasama Lokal

 

Dimana bumi dipijak, disitu bumi dijunjung. Peribahasa ini sesuai dengan kehadiran Begandring yang bersekretariat dan berkegiatan di bumi Peneleh. Sementara, para penggurus dan anggota Begandring bukanlah warga setempat. Tapi bagi mereka Peneleh bagia rumah sendiri karena Peneleh masih bagian dari kota Surabaya.

 

Dalam rangka mendukung memajukan wisata Peneleh yang berbasis pada sejarah, Begandring berusaha ikut berpartisipasi menjunjung langit yang menaungi Peneleh. Pada Selama malam, 14 Maret 2023, pengurus Begandring Soerabaia diundang oleh Lurah Peneleh Skundario dalam sebuah pertemuan yang melibatkan seluruh Ketua RT dan RW serta LPMK di Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng.

 

Pertemuan ini sebagai tindak lanjut upaya penataan kawasan Peneleh sebagai daerah tujuan wisata sejarah di Surabaya. Hadir dalam pertemuan itu adalah Camat Genteng Muhammad Aries Hilmi, Dosen Muhammadyah Gresik Ali Yusa, ST. MT yang ahli di bidang perkapalan.

 

Salah satu pengembangan Peneleh sebagai daerah tujuan wisata baru di Surabaya ini akan dikoneksikan dengan wisata air Kalimas.

 

"Untuk mendukung konsep wisata itu, di Kalimas di kawasan Peneleh sudah dibuat dermaga sungai. Dermaga itu tinggal dikoneksikan dengan kawasan Peneleh", ujar Ali Yusa yang merancang design dermaga sungai.

 

Karenanya untuk membangun kawasan wisata Peneleh itu pihak pihak terkait di lingkungan kelurahan Peneleh dihadirkan, termasuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Komunitas Begandring Soerabaia yang bersekretariat dan berkegiatan di sana.

 

"Kami ini bukan warga Peneleh. Kami adalah pendatang yang tempat tinggal kami tersebar di Surabaya. Kami hanya sebagai pemantik agar warga setempat lah yang nantinya harus bekerja demi lingkungannya. Kami sebagai pegiat sejarah, ternyata Peneleh ini menyimpan banyak sejarah dan kami menyediakan data itu untuk digunakan oleh warga demi membangun lingkungannya", jelas Kuncarsono sebagai salah satu pendiri Komunitas Begandring Soerabaia.

 

Banyak kegiatan yang telah dilakukan di Peneleh dan masih akan banyak aktivitas yang dilakukan disana. Salah satunya adalah memanfaatkan Makam Belanda Peneleh menjadi wahana kepustakaan hidup, "The Living Library". Kok bisa? (Tim).

Artikel lainnya

Reaktualisasi Nilai Kejuangan dari Gedong Nasional Indonesia (GNI)

Author Abad

Oct 29, 2022

Epigrafer Abimardha: "Jika Hujunggaluh ada di Surabaya, itu perlu dipertanyakan"

Malika D. Ana

Feb 11, 2023

Surabaya Dalam Jejak Kubilai Khan, Cheng Ho dan Marga Han

Malika D. Ana

Jan 14, 2023

Peringatan Hari Pahlawan Tonggak Inspirasi Pembangunan Masa Depan

Malika D. Ana

Nov 12, 2022

Kapan Indonesia Siap Berdemokrasi?

Author Abad

Nov 01, 2022

Dekrit Untuk Kembali ke UUD 45 Asli

Malika D. Ana

Jul 06, 2023