images/images-1690193955.jpeg
Budaya
Indonesiana

Mengumbar Perempuan Dalam Iklan Rokok

Pulung Ciptoaji

Jul 24, 2023

885 views

24 Comments

Save

Sebuah baleho iklan rokok dengan model perempuan mudah ditemukan di pertigaan jalan. Foto FB

 

 

artis merokok

 

Artis Joice Erna sedang menikmati rokok kretek pada tahun 1983. Foto FB

 

abad.id-Pada era tahun 1980 hingga tahun 2000, kebebasan iklan rokok membabi buta. Belum ada aturan tentang pembatasan beriklan rokok, baik di ruang terbuka di media massa dan elektronik. Perusahaan rokok secara terbuka menempatkan baliho ukuran raksasa di depan umum. Bahkan sosok perempuan dianggap bisa menjual produk rokok melalui iklan. Beruntung ini hanya masa lalu, dan semoga tidak ada lagi kesalahan yang sama terulang.

 

Baca Juga : Sejarah Kretek Dari Tingwe Kembai ke Tingwe

 

Sementara itu di sebuah media elektronik, sebuah clip iklan menceritakan adegan perempuan merokok. Clip video tersebut diputar di gedung bioskop sebelum pemutaran film, di stasion tv pada jam-jam ditonton siapapun. Targetnya semakin banyak video tersebut menyebar, maka dianggap tepat sasaran telah membangun brand kepada generasi muda calon perokok baru bahwa siapapun akan merokok juga. Ada sosok perempuan dalam iklan rokok dianggap mempunyai peluang menyedot penonton dalam jumlah besar.

 

rokok bentorl

Seorang perempuan cantik di sebuah iklan rokok bentoel yang mengambil segmen anak muda pada tahun 1986. Foto FB

 

Dalam clip tersebut, perempuan digambarkan ingin lebih berperan dalam hidupnya, tapi di sisi lain mereka begitu tak berdaya, sangat bergantung pada laki-laki dan harus berkorban cukup besar dengan mempertaruhkan kehormatannya untuk mencapai suatu tujuan. Apakah citra perempuan dalam iklan rokok merupakan realitas kehidupan sebenarnya ?.

 

Seringkali, saya usai melihat atau nonton clip iklan rokok dengan model perempuan tersebut, selalu mengurut dada. Alangkah malangnya nasib perempuan yang digambarkan jatuh ke lembah hitam. Atau  apakah sudah seburuk itu moral perempuan kita. Mereka tampaknya tak bisa mencari jalan keluar yang lain kecuali masuk ke dalam lembah hitam.

 

 

Baca Juga : Celana Jeans Bukan Busana Biasa

 

Selain lemah iman, tak jarang muncul tokoh perempuan dalam iklan rokok digambakan nilai kekuasaan dan otoriter. Misalnya kecerewetan seorang perempuan terhadap sosialnya,  bahkan watak dominan yang umumnya diperagakan seperti sosok laki-laki.

 

Pendapat soal clip Video perempuan dalam iklan rokok lebih digambarkan sebuah penyalahgunaan peran perempuan lebih ekstrim. Maksud pembuat ingin menggambarkan tokoh perempuan yang menonjol kepribadiannya. la berani mengambil keputusan untuk hidup secara mandiri dan sederajat dengan semua golongan.  Namun iklan tersebut tampaknya tidak menyasar kepada kelompok tertentu, seperti perempuan berpendidikan tinggi yang sebenarnya terbiasa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri maupun kelompoknya.

 

Penggambaran perempuan dalam iklan rokok ini sering dianggap lebih ekstrim. Bahwa ada kesalahan besar memadu perempuan untuk meninggalan mitos-mitos. Misalnya moralitas yang terbangun, bahwa perempuan harus memerlukan izin untuk memutuskan sesuatu. Digambarkan tokoh suci yang suka menolong, dan mencoba membawa pembaharuan sebagai pekerja keras.

 

 

Baca Juga : Celana SMP, Baju SMA, Wajah Kepala Sekolah

 

Sementara itu pendapat lain sosok perempuan dalam iklan rokok digambarkan tampilan hanya sebagai hiasan. Hanya sebagai daya tarik untuk mengundang pembeli. Siapa sih, yang tak terpesona melihat perempuan cantik, gemerlap, turun dari langit lalu mendampingi laki-laki untuk kegiatan sosial. Jadi perempuan dalam iklan rokok hanya orientasi komersial semata.

 

Iklan tersebut justru menunjukan sisi kelemahan perempuan yang sangat tergantung kepada laki-laki. Sebab peran perempuan yang mandiri, dalam kehidupan sebenarnva dilihat dari profesi dan kemampuan mengambil keputusan. Iklan tersebut seakan-akan membenarkan perempuan Indonesia itu lemah, atau nrimo begitu saja dan penghamba laki-laki. Sosok tersebut terlihat tidak mempunyai peran aktif dalam masyarakat.

 

“Memang ada sebagian perempuanyang masih memerlukan 'sandaran', lemah iman dan sebagainya. Tapi saya kira jumlahnya kecil. justru yang sebagian kecil itu yang digambarkan iklan rokok tersebut merupakan distorsi (penyimpangan) realitas,”.

 

 

Baca Juga : Beken dan Keren Sepeda Kesayangan

 

Sama kasusnya tentang iklan sosok perempuan yang jago bela diri. Dalam hal ini, ia akan menonjolkan diri menjahui nilai feminin, lembut dan tergantung orang lain. Apalagi umumnya iklan perempuan yang tampil maskulin pemunculan kurang utuh

 

"Mengapa saya ingin mengungkap tema semacam ini. Sebab saya lihat, banyak contoh di sekitar saya. Dan umumnya persoalan perempuan semacam itu dianggap enteng oleh orang lain, atau dianggap biasa. Padahal saya anggap, ini merupakan masalah besar dan kompleks yang dibangun oleh sebuah produk rokok."

 

"Saya merindukan iklan rokok menampilkan nilai-nilai moral yang dalam. Sebab sejak kecil kita sudah sepakat bahwa merokok bukanlah suatu kejahatan bagi siapapun. Namun alangkan lebih tepat jika iklan rokok berisi ajakan mendidik moral kepada generasi muda. Misalnya tentang sportifitas, solidaritas, hingga nilai nasionalisme. Paling tidak iklan rokok harus mengandung relevansi sosial, gotong royong atau nilai kearifan lokal. Untuk itu perlu eksperimen dan kreativitas para pembuatnya. (pul)

 

Artikel lainnya

Kembali ke Jati Diri Adalah Kembali ke Kebun, Sawah dan Segenap Pertanian Rakyat

Malika D. Ana

Apr 03, 2023

hari selasa pagi

Reta author

Feb 21, 2023

Subtrack, Belajar Sejarah Dengan Mudah

Pulung Ciptoaji

Jan 23, 2023

Menjelajah Tempat Industri Gerabah Era Majapahit

Pulung Ciptoaji

Dec 21, 2022

Benteng Budaya dan Derasnya Gelombang Modernisasi

Author Abad

Oct 03, 2022

Epigrafer Abimardha: "Jika Hujunggaluh ada di Surabaya, itu perlu dipertanyakan"

Malika D. Ana

Feb 11, 2023